Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badai: Pengertian, Jenis, hingga Proses Terbentuknya

Kompas.com - 23/02/2022, 07:00 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setiap tahun, badai terjadi di berbagai tempat. Badai punya sebutan yang berbeda-beda, seperti angin topan, badai, angin puting beliung, dan sebagainya.

Badai atau angin topan adalah fenomena alam berupa cuaca yang ekstrem, mulai dari hujan es dan badai salju, hingga badai pasir dan debu.

Dilansir dari laman NASA, angin yang dihasilkan memiliki kecepatan 119 kilometer per jam atau lebih tinggi. Itu lebih cepat dari seekor cheetah, hewan tercepat di darat.

Angin dari badai dapat merusak bangunan dan pohon. Badai terbentuk di atas perairan laut yang hangat.

Ketika badai mencapai daratan, badai mendorong dinding air laut ke darat. Dinding air ini disebut gelombang badai. Hujan deras dan gelombang badai dapat menyebabkan banjir.

Baca juga: Apa Itu Bintang, Bagaimana Sebuah Bintang Lahir dan Mati?

Jenis-jenis badai

BMKG deteksi lahirnya bibit siklon tropis 94W di Perairan Kamboja. Waspada, hal ini akan memicu cuaca ekstrem di Indonesia.BMKG BMKG deteksi lahirnya bibit siklon tropis 94W di Perairan Kamboja. Waspada, hal ini akan memicu cuaca ekstrem di Indonesia.
Terdapat 5 jenis badai. Skala kategori ini disebut Skala Badai Saffir-Simpson. Kategori didasarkan pada kecepatan angin.

  1. Kategori 1: Angin 119-153 km/jam (74-95 mph) - lebih cepat dari cheetah
  2. Kategori 2: Angin 154-177 km/jam (96-110 mph) - secepat atau lebih cepat dari bola cepat pelempar bisbol
  3. Kategori 3: Angin 178-208 km/jam (111-129 mph) - serupa, atau mendekati, dengan kecepatan servis banyak pemain tenis profesional
  4. Kategori 4: Angin 209-251 km/jam (130-156 mph) - lebih cepat dari rollercoaster tercepat di dunia
  5. Kategori 5: Angin lebih dari 252 km/jam (157 mph) - serupa, atau mendekati, dengan kecepatan beberapa kereta berkecepatan tinggi.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Nebula, Tempat Lahirnya Bintang di Luar Angkasa

Pengertian badai, siklon, dan topan

Topan Tip, badai terbesar di duniaCommons Wikimedia Topan Tip, badai terbesar di dunia
Dikutip dari National Geographic, badai, siklon, dan topan adalah fenomena cuaca yang sama.

Badai adalah fenomena alam berupa cuaca yang ekstrem, mulai dari hujan es dan badai salju, hingga badai pasir dan debu.

Para ilmuwan hanya menyebut badai ini sebagai hal yang berbeda tergantung di mana mereka terjadi.

Di Atlantik dan Pasifik utara, badai disebut hurricanes, setelah dewa kejahatan Karibia, dinamai Hurrican.

Di Pasifik barat laut, badai kuat yang sama disebut topan. Di tenggara Samudra Hindia dan Pasifik barat daya, mereka disebut siklon tropis parah.

Di Samudra Hindia bagian utara, mereka disebut badai siklon yang parah. Di barat daya Samudra Hindia, mereka hanya disebut siklon tropis.

Untuk diklasifikasikan sebagai badai, topan, atau siklon, badai harus mencapai kecepatan angin minimal 74 mil per jam.

Baca juga: Apa Itu Black Hole dan Bisakah Lubang Hitam Memakan Bumi?

Proses terbentuknya badai

Puluhan ribu orang dievakuasi Selasa di daerah dataran rendah di dua negara bagian India dan dipindahkan ke tempat berlindung untuk menghindari badai dahsyat Topan Yaas yang meluncur ke arah pantai timur pada Selasa, 25 Mei 2021. AP Puluhan ribu orang dievakuasi Selasa di daerah dataran rendah di dua negara bagian India dan dipindahkan ke tempat berlindung untuk menghindari badai dahsyat Topan Yaas yang meluncur ke arah pantai timur pada Selasa, 25 Mei 2021.
Badai dimulai sebagai gangguan tropis. Ini adalah area di atas perairan laut yang hangat di mana awan hujan terbentuk.

Gangguan tropis terkadang tumbuh menjadi depresi tropis. Ini adalah area badai petir yang berputar dengan kecepatan angin 62 km/jam (38 mph) atau kurang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com