KOMPAS.com - Peneliti pandemi sekaligus epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman memprediksi Indonesia akan mengalami gelombang ketiga infeksi virus corona pada Februari atau akhir Februari-Maret 2022.
Terjadinya gelombang ketiga infeksi Covid-19 di Indonesia tersebut menurutnya bukannya tanpa alasan.
Kendati demikian, Dicky menyampaikan prediksi sangat mungkin untuk meleset dan tidak terjadi, apabila ada intervensi lebih lanjut yang menyebabkan terjadinya perbaikan keadaan.
Baca juga: Omicron Masuk Indonesia, Vaksin Masih Ampuh?
Menurutnya, ada sejumlah alasan yang melatarbelakangi gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia tersebut.
Salah satunya yakni melemahnya antibodi yang dimiliki masyarakat.
"Prediksinya adalah Februari atau akhir Februari-Maret," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (10/1/2022).
"Dari sisi program vaksinasi kita yang rata-rata yang dimulai Januari lalu, termasuk gelombang Delta yang membuat sebagian besar penduduk terinfeksi dan memiliki antobodi dan imunitas, termasuk divaksinasi, Februari-Maret itu adalah di mana proteksinya cenderung berpotensi menurun, sebagian besar, sehingga rawan," jelas dia.