Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menelaah Usia Maksimal Rata-rata dari Burung

Kompas.com - 16/12/2021, 19:00 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Burung-burung liar nampak akan datang di pekarangan kemudian menghilang. Kemudian beberapa bulan berselang, burung yang hampir mirip, akan kembali datang.

Burung memang memiliki kebiasaan datang mengunjungi tempat yang sama jika di area tersebut menyediakan kebutuhan yang mereka cari. 

Seperti mungkin pohon yang nyaman digunakan untuk bersarang dan bertelur, atau biji-bijian yang banyak tersebar di pohon dan tanah yang bisa mengenyangkan perut mereka.

Namun apakah burung yang kembali ini adalah burung yang sama yang datang beberapa bulan atau bahkan beberapa tahun yang lalu? Mengingat ciri burung yang masih dalam satu spesies biasanya memiliki corak bulu yang hampir mirip.

Cara termudah untuk mengenali burung hanya jika burung tersebut mengalami kelainan atau kecacatan pada sayap, ekor, atau kakinya.

Nah, dengan mengetahui berapa usia maksimal rata-rata dari burung, barulah kita bisa memperkirakan apakah burung yang datang sama dengan burung yang hinggap di pekarangan dua atau tiga tahun yang lalu.

Baca juga: Krisis Iklim Disebutkan Mengacaukan Bentuk Tubuh Burung, Kok Bisa?

Faktor-faktor yang bisa mempengaruhi usia burung

Ilustrasi burung, makanan burungUnsplash/Vincent van Zalinge Ilustrasi burung, makanan burung
Seperti dikutip dari The Spruce, burung juga seperti manusia yang memiliki rata-rata usia maksimal.

Namun ada beberapa faktor yang bisa memperpendek usia optimal pada burung ini. Faktor pertama adalah penyakit, yang bisa menyerang secara personal atau menjadi wabah dan menyerang satu koloni burung.

Faktor kedua adalah faktor kecelakaan, yang bisa mencederai tubuh burung dan mereka gagal menyembuhkan diri sendiri.

Faktor ketiga, adalah adanya predator yang memangsa mereka dan menjadikan mereka sumber bahan makanan.

Lantas ada pula faktor tidak adanya persediaan makanan dan tempat yang nyaman untuk bersarang, di wilayah habitat mereka.

Ada pula faktor ancaman lingkungan yang bisa membahayakan keberlangsungan hidup burung. Seperti perburuan yang dilakukan manusia, perusakan lahan hutan, hingga bencana alam.

Baca juga: Ciri-ciri Burung Sakit Keras dan Menjelang Mati

Usia maksimal burung

Kematian burung banyak terjadi di fase setelah penetasan telur. Menurut penelitian, sebanyak 80 persen bayi-bayi burung gagal beranjak dewasa karena mati dimangsa predator atau terkena penyakit.

Angka kematian yang tinggi ini justru yang bisa menyeimbangkan alam semesta, mengingat perkembangbiakkan burung terjadi sangat pesat dan cepat.

Ketika semua bayi burung bisa hidup hingga dewasa, maka populasi burung justru akan berlebihan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com