KOMPAS.com - Suhu dingin dan angin kencang ketika malam hari dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di Pulau Jawa beberapa hari terakhir.
Fenomena suhu dingin itu disebut dengan istilah "bediding" oleh masyarakat di beberapa daerah.
Lantas, apa penyebab suhu dingin dan angin kencang saat malam hari yang dirasakan masyarakat?
Baca juga: Penjelasan BMKG soal Fenomena Suhu Dingin di Indonesia
Kepala Pusat Informasi Iklim Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dodo Gunawan mengatakan, suhu dingin dipengaruhi oleh kondisi suatu daerah yang masih mengalami musim kemarau.
"Biasanya saat-saat musim kemarau langit cerah sehingga radiasi balik dari bumi langsung ke angkasa tanpa terpantulkan awan," kata Dodo, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (6/10/2021).
Ia menjelaskan, karena radiasi itu tidak terpantulkan awan maka suhu di permukaan bumi menjadi lebih dingin.
Penyebab angin kencang
Sementara, penyebab angin kencang yang dirasakan menurut Dodo adalah karena kondisi peraliran angin.
"Angin kencangnya karena juga dalam kondisi peraliran, di mana angin akan berbalik arah dari monsun Australia ke monsun Asia," jelas Dodo.
Baca juga: Mengapa Malam Terasa Lebih Dingin di Pulau Jawa? Ini Penjelasan BMKG
Dodo mengatakan, fenomena suhu dingin dan angin kencang ini merupakan fenomena tahunan yang lumrah terjadi.
Meski demikian, intensitas tingkat dinginnya malam di tiap daerah akan berbeda-beda.
"Tergantung tingkat kecerahan awan. Makin kemaraunya panjang langit makin cerah, udara semakin dingin," ujar dia.
Dodo mengatakan, suhu dingin dan angin kencang akan dirasakan selama daerah tersebut masih mengalami musim kemarau.
Ia menyebutkan, fenomena tersebut akan berhenti ketika musim hujan mulai turun.
"Sampai jatuhnya musim hujan di tempat tersebut yang sudah diprediksi BMKG," kata Dodo.
Baca juga: Suhu Dingin di Sejumlah Daerah di Indonesia, Ini Penjelasan BMKG