Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Menteri yang Minta Maaf Terkait Penanganan Covid-19

Kompas.com - 25/07/2021, 11:02 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Beberapa menteri di Indonesia menyampaikan permohonan maaf terkait penanganan Covid-19 termasuk pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat Jawa-Bali.

Setidaknya, sampai saat ini, sudah dua menteri yang menyatakan permintaan maaf karena kinerjanya belum optimal dalam menangani pandemi di Indonesia.

Luhut Binsar Pandjaitan

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Rabu (21/7/2021), Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) sekaligus Koordinator PPKM darurat Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan, menjadi menteri yang pertama kali memohon maaf kepada masyarakat Indonesia.

"Sebagai Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali, dari lubuk hati yang paling dalam, saya ingin meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia jika dalam penanganan PPKM Jawa-Bali ini masih belum maksimal," kata Luhut dalam konferensi pers virtual, Sabtu (17/7/2021).

Sebelumnya, Luhut menyampaikan bahwa kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia terkendali. Pernyataan itupun menuai kritik dari masyarakat karena dianggap berbanding terbalik dengan kondisi sebenarnya.

Baca juga: Gonta-ganti Istilah PSBB, PPKM Mikro, Darurat, hingga Level 4, Apa Bedanya?

Anggota Komisi IX DPR, Saleh Daulay mengapresiasi sikap Luhut tersebut. Ia menganggap, pernyataan Luhut tersebut adalah bentuk pengakuan bahwa Covid-19 belum terkendali dan butuh kerja keras untuk menyelesaikannya.

"Baguslah, akhirnya pak Luhut meminta maaf. Permintaan maaf itu sekaligus pengakuan bahwa Covid-19 belum terkendali di Indonesia. Nah, tentu butuh strategi dan kerja keras dalam menghadapinya," kata Saleh dalam keterangan tertulis, Senin (19/7/2021).

Saleh berharap, permohonan maaf Luhut dapat menjadi pelajaran bagi seluruh pihak, khususnya pejabat, agar semuanya perlu bekerja dan memberikan kontribusi.

"Paling sedikit, tidak memberikan pernyataan yang membuat situasi tidak nyaman," ujarnya.

Erick Thohir

Selanjutnya, permohonan maaf pun dilontarkan Menteri BUMN, Erick Thohir. Ia meminta maaf karena belum optimal dalam menjalani tugas menangani peningkatan kasus Covid-19.

Baca juga: Mencari Keteladanan di Masa Pandemi Covid-19

"Kementerian BUMN dengan segala kerendahan hati memohon maaf ketika penugasan-penugasan yang diberikan kepada kami tidak sempurna, karena kesempurnaan milik Allah SWT," ujar Erick dalam acara Peresmian RSPJ Extensi Arafah di Asrama Haji Embarkasi Jakarta yang ditayangkan virtual, Senin (19/7/2021).

Respons pengamat

Dosen Program Studi Sosiologi Universitas Negeri Jakarta, Robertus Robet menilai hal tersebut merupakan sikap yang baik.

Meski begitu, menurut Robet, permintaan maaf saja belum cukup. Pemerintah harus mencerminkan permohonan maafnya melalui kebijakan yang lebih baik dalam penanganan Covid-19 di Tanah Air.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Tren
Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas & Uber Cup 2024 Hari Ini

Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas & Uber Cup 2024 Hari Ini

Tren
Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tren
7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

Tren
Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Tren
Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Tren
Machu Picchu dan Borobudur

Machu Picchu dan Borobudur

Tren
6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

Tren
Bolehkah Memakai 'Pimple Patch' Lebih dari Sekali?

Bolehkah Memakai "Pimple Patch" Lebih dari Sekali?

Tren
Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Tren
Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Tren
Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Tren
Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com