Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Kriteria Sembuh dari Covid-19 untuk OTG dan Pasien Gejala Ringan

Kompas.com - 24/07/2021, 11:02 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Para dokter telah menyampaikan bahwa orang yang terpapar Covid-19 tanpa gejala dan bergejala ringan harus menjalani isolasi mandiri selama 10 hari dan tak perlu melakukan tes ulang sesudahnya.

Lalu bagaimana cara mengetahui telah sembuh dari Covid-19 untuk orang tanpa gejala (OTG) dan pasien dengan gejala ringan?

Dilansir dari ABC Indonesia melalui KOMPAS.com, dokter spesialis penyakit dalam di Surabaya, dr. RA Adaninggar, SpPD mengatakan, ada dua syarat yang harus dipenuhi agar pasien Covid-19 dapat dikatakan telah sembuh.

Kedua syarat yang dimaksud adalah sudah melewati masa penularan dan gejala klinis sudah hilang.

Menurut WHO dan Kemenkes, masa penularan Covid-19 adalah 10 hari. Oleh sebab itu, pasien dengan gejala ringan harus melakukan isolasi selama 10 hari ditambah 3 hari untuk memastikan telah bebas gejala.

Baca juga: Apakah Polusi Udara Berpengaruh dengan Keparahan Pasien Covid-19?

"Nanti setelah gejalanya hilang, harus ditambah lagi minimal tiga hari dia bebas gejala, terutama demam dan batuk, baru dibilang sembuh," ujar dokter yang disapa Ning tersebut.

Nantinya, dokter atau pihak Puskesmas yang sejak awal telah mengawasi, akan memberi surat keterangan yang berisi pernyataan bahwa pasien telah menjalani isolasi dan sembuh dari Covid-19.

Dr Ning menambahkan, meski sudah tidak ada gejala saat belum mencapai 10 hari, namun pasien tetap harus menyelesaikan isolasi hingga akhir.

"Itu belum tentu sembuh, dia masih menular," kata dr Ning.

"Ada orang tidak paham kadang-kadang, mereka tes PCR satu kali negatif saja sebelum 10 hari, meski pun ada batuk-batuk, untuk keluar itu juga salah," imbuhnya.

Berbeda dengan OTG dan gejala ringan, pasien Covid-19 dengan gejala sedang dan berat perlu bantuan dokter untuk mengetahui sudah atau belum sembuh dari virus Corona.

Baca juga: Kapolri Beri Semangat kepada Tenaga Medis yang Rawat Pasien Covid-19

Dokter akab memeriksa kondisi pasien secara umum dan melakukan pemeriksaan penunjang, seperti foto ronsen, pemeriksaan lab, dan terkadang pemeriksaan PCR evaluasi.

"Secara teori pada orang bergejala sedang dan berat, masa menularnya lebih panjang, dan berapa lamanya tidak bisa dipastikan, tergantung kondisi orang," ucapnya.

Sementara itu, dokter spesialis paru dari Divisi Infeksi, Departemen Pulmonologi dari Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Dr. dr. Erlina Burhan, M.Sc SpP(K) menekankan hal yang sama.

Menurut Erlina, pasien Covid-19 tanpa gejala atau bergejala ringan tidak perlu melakukan tes swab PCR setelah isolasi mandiri.

Baca juga: Tak Harus PCR Negatif untuk Pastikan Pasien Covid-19 Sudah Sembuh

“Pemeriksaan PCR di akhir isoman tidak perlu dilakukan kalau Anda tanpa gejala atau gejala ringan,” ujar Erlina.

Erlina mengatakan, pasien gejala ringan atau OTG lebih baik memastikan agar isolasi yang mereka lakukan sudah benar, yakni 10-14 hari, tidak keluar rumah, dan tidak melakukan kontak erat dengan siapapun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

Tren
5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

Tren
5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

Tren
11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

Tren
Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: 'Track Record' Baik

Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: "Track Record" Baik

Tren
Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Tren
Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Tren
Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Tren
Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Tren
Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Tren
Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Tren
Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Tren
Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Tren
Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com