Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampai Kapan Hujan di Musim Kemarau akan Berlangsung?

Kompas.com - 25/06/2021, 09:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia telah memasuki musim kemarau yang umumnya berlangsung sampai Oktober.

Meski sudah masuk musim kemarau, sejumlah daerah justru diguyur hujan, baik intensitas ringan maupun tinggi beberapa hari belakangan.

Lantas, sampai kapan potensi hujan ini di musim kemarau ini akan berlangsung?

Baca juga: Mengapa Hujan Masih Turun meski Musim Kemarau? Ini Penjelasan Lapan

Diprediksi hingga Oktober

Melansir Kompas.com, anomali musim kemarau yang cenderung basah ini berpotensi akan berlangsung hingga Oktober.

Peneliti klimatologi dari PSTA Lapan Erma Yulihasti mengatakan, kondisi ini merupakan akibat dari pengaruh dinamika laut-atmosfer di Samudera Hindia.

Ia memaparkan, hal tersebut terlihat dari pembentukan pusat tekanan rendah berupa pusaran angin (vortex) di selatan ekuator sekitar pesisir barat Sumatera dan Jawa.

Sementara pembentukan vortex ini sangat intensif di Samudera Hindia dan diprediksi akan berlangsung sepanjang musim kemarau.

Selain itu, potensi anomali musim kemarau ini juga diperkuat dengan prediksi pembentukan Dipole Mode negatif di Samudera Hindia.

Akibatnya, muncul potensi fase basah di barat Indonesia.

Erma menjelaskan, Dipole Mode ditandai dengan penghangatan suhu permukaan laut di Samudera Hindia, dekat Sumatera.

Kondisi tersebut mengakibatkan pemusatan aktivitas awan dan hujan di Samudera Hinda sebelah barat Sumatera.

Dampaknya adalah pembentukan hujan yang berkepanjangan selama musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia

Dipole Negatif sendiri diprediksi hanya akan berlangsung singkat sekitar Juli-Agustus.

Baca juga: Musim Kemarau tapi Hujan Masih Turun, Ini Penjelasan BMKG

Musim kemarau

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan, 56 persen wilayah Indonesia seharusnya telah memasuki musim kemarau.

Namun, prakirawan BMKG Gumilang Derandyan menyebut Indonesia memiliki tiga tipe pola hujan, yaitu Mansoon, Equatorial, dan Lokal.

Pola hujan tipe Moonson bulan Juni berada pada periode musim kemarau. Sedangkan, pada tipe ekuatorial dan lokal, pada bulan Juni ini berada pada periode musim hujan.

"Sehingga wilayah Indonesia yang (berada) dekat ekuator dan (wilayah) timur Indonesia masih terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat," kata Gumilang, seperti diberitakan Kompas.com.

Prediksi hujan bulanan pada bulan Juni 2021 ini menunjukkan bahwa di sebagian besar wilayah Indonesia bagian Timur seperti wilayah sebagian Papua, sebagian kecil Sulawesi masih berpotensi terjadi hujan sebesar 300-500 mm per bulan.

Sumber: Kompas.com (Nur Rohmi Aida/Ellyvon Pranita | Editor: Sari Hardiyanto/Holy Kartika Nurwigato Sumartiningtyas)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com