KOMPAS.com - Bangkai kapal paling dicari di dunia, USS Johnston telah ditemukan dan didokumentasikan oleh tim ekspedisi yang berbasis di AS.
Kapal perusak Angkatan Laut AS sepanjang 115 meter itu tenggelam selama Perang Dunia II pada 25 Oktober 1944 setelah melawan armada alut Jepang.
Kapal itu tenggelam di kedalaman 6.500 meter di Laut Filipina.
It's been so wonderful to share the story of the USS Johnston with so many people. Her crew and Captain, Ernest Evans - the first Native American in the Navy to be awarded the Medal of Honor, were extraordinarily heroic. Here's video from the dive and the bridge they fought from. pic.twitter.com/rAfEh78VJv
— Victor Vescovo (@VictorVescovo) April 4, 2021
LOOK: The main wreckage of USS Johnston, a US Navy Fletcher-class destroyer that sank during the Battle of Samar in 1944.
The wreck rests on the ocean floor off Samar at a depth of nearly 6,500 meters, the deepest shipwreck ever recorded.
— Philstar.com (@PhilstarNews) April 4, 2021
????: AFP/Caladan Oceanic/Handout pic.twitter.com/US8oTwMURs
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Foto Ikonik Pengibaran Bendera AS di Iwo Jima Jepang
Sisa-sisa kapal USS Johnston pertama kali ditemukan pada 2019 dan difilmkan dengan wahana yang dioperasikan dari jarak jauh (ROV), dikutip dari BBC, Sabtu (3/4/2021).
Tetapi sebagian besar reruntuhan itu berada di kedalaman yang tidak bisa dijangkau ROV.
Perusahaan swasta Caladan Oceanic berbasis di AS kemudian sukses menjangkau bangkai kapal itu pada 31 Maret 2021.
Kapal penelitiannya, DSV Limiting Factor, mampu meneliti bangkai kapal tersebut, lebih dalam 30,5 meter dari ekspedisi sebelumnya.
DSV Limiting memiliki lambung tekanan titanium setebal 9 sentimeter yang dapat memuat dua orang di dalamnya dan menyelam kedalaman berapa pun.
Sebelumnya kapal itu juga telah menjelajahi tempat terdalam di lautan, Palung Mariana, yang terletak hampir 11 km ke bawah, serta kapal Titanic.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Penaklukan Pertama Puncak Everest
WWII destroyer USS Johnston found 4-miles deep in the Philippine Sea.
She sank after charging a line of Japanese warships to protect American forces during the Battle off Samar, Oct. 25, 1944. #HonorTheFallen
DETAILS: https://t.co/ryQuxlUIua
???? Courtesy: Caladan Oceanic pic.twitter.com/5Gg3Gh60yI
— U.S. Navy (@USNavy) April 3, 2021
Butuh beberapa kali penyelaman untuk memindahkan bangkai kapal USS Johnston.
Namun, pendiri Caladan Oceanic, Victor Vescovo bersama dengan insinyur Shane Eigler dan satu penyelaman lainnya mampu meneliti dan mendokumentasikan kapal perusak tersebut.
Vescovo mengatakan, nomor lambung kapal, 557 terlihat jelas di kedua sisi haluannya, dan dua menara meriam juga masih utuh.
"Menara meriam berada tepat di tempat yang seharusnya, mereka bahkan menunjuk ke arah yang benar yang kami yakini seharusnya terjadi, karena mereka terus menembak sampai kapal tenggelam," jelas dia.
"Kami melihat rak torpedo kembar di tengah kapal yang benar-benar kosong karena mereka menembakkan semuanya ke arah Jepang," sambungnya.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Kecelakaan Pesawat Paling Mematikan, 583 Orang Tewas
Vescovo merupakan mantan komandan Angkatan Laut AS yang memiliki hasrat kuat untuk mengunjungi beberapa tempat yang paling sulit dijangkau di dunia.