Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cek, Ini Gejala Pandemic Fatigue Covid-19 dan Cara Mencegahnya

Kompas.com - 13/01/2021, 20:00 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 di Indonesia telah berjalan selama lebih dari 10 bulan, dan belum ada tanda-tanda akan segera berakhir.

Bahkan update laporan Satgas Covid-19, Rabu (13/1/2021), Indonesia kembali mencatatkan sejumlah rekor. 

Mulai dari rekor kasus harian, rekor korban meninggal harian dan rekor kasus aktif harian. Total kasus infeksi Covid-19 dilaporkan sebanyak 858.043 orang. 

Baca juga: Tambah 11.278 Kasus Covid-19 dalam Sehari, Indonesia Kembali Catat Rekor Tertinggi

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Pandemic Talks #ProtokolVDJ (@pandemictalks)

Sekian lama pandemi berjalan, hal itu ternyata belum membuat tingkat kepatuhan protokol kesehatan semakin meningkat, yang terjadi justru sebaliknya.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, sejak minggu ke-3 September hingga minggu ke-4 Desember 2020, persentase kepatuhan memakai masker menurun sebanyak 28 persen.

Kemudian, kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan menurun 20,6 persen. Hal ini, berkontribusi pada kenaikan kasus positif pada periode Oktober-Desember 2020 hingga sebesar 113 persen.

Penyebab menurunnya tingkat kepatuhan pada protokol kesehatan ini diarahkan pada suatu kondisi yang disebut sebagai kelelahan pandemi atau Pandemic fatigue.

Baca juga: Gejala Covid-19 yang Masih Dirasakan Pasien Sembuh hingga 6 Bulan

Apa itu Pandemic fatigue?  

Ketua Prodi Spesialis Kedokteran Jiwa, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Natalia Widiasih Raharjanti mengatakan, pandemic fatigue adalah suatu respons yang sangat normal dan natural, serta bisa terjadi pada siapa saja.

Menurut Natalia, pandemi yang telah berlangsung selama 10 bulan di Indonesia menjadi salah satu faktor pendorong munculnya pandemic fatigue.

Dengan pandemi yang telah berlangsung begitu lama, menurut Natalia wajar jika kemudian sesorang mulai merasakan burnout, terlebih banyak aktivitas yang sebelumnya bisa dilakukan secara normal kini harus dibatasi.

Burnout adalah kondisi kelelahan mental dan fisik, yang dialami oleh seseorang karena adanya stres yang berkepanjangan.

"Kerjaan juga di rumah. Meskipun di rumah, tetep kerja juga, dari pagi sampai malem," kata Natalia, dikutip dari video YouTube BNPB, Minggu (10/1/2021).

"Belum lagi kalau rumahnya kecil, terus mesti WFH semua. Berbagi space, itu pun bisa bikin bertengkar," imbuhnya.

Baca juga: Mengenal Omni Calculator, Web untuk Cek Antrean Vaksinasi Covid-19 di Inggris

Gejala pandemic fatigue

Natalia mengatakan, gejala pandemi fatigue bisa sangat bermacam-macam, dan bervariasi antara satu orang dengan orang lain.

"Ada yang kalau udah lelah, karena tadinya dia orang yang sangat tertib tiba-tiba dia lihat semua orang sembarangan, ya udah deh apatis," kata Natalia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com