Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Covid-19 yang Masih Dirasakan Pasien Sembuh hingga 6 Bulan

Kompas.com - 13/01/2021, 18:34 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tiga dari empat pasien Covid-19 disebutkan masih menderita setidaknya satu gejala dalam enam bulan setelah jatuh sakit karena infeksi virus corona

Sebuah penelitian menemukan beberapa gejala yang paling banyak dirasakan (76 persen) adalah kelelahan atau kelemahan otot, kecemasan atau depresi setelah 6 bulan sembuh dari Covid-19.

Masalah umum pasca infeksi lainnya adalah kesulitan tidur (26 persen), dan kecemasan atau depresi (23 persen). Pada kondisi ini, perempuan lebih banyak terpengaruh dibandingkan laki-laki. 

Baca juga: Bagaimana Covid-19 Ditularkan oleh Orang Tanpa Gejala? Ini Risetnya...

Penelitian

Dikutip dari Straitstimes (13/1/2021), temuan di atas adalah hasil penelitian terhadap 1.733 pasien dengan usia rata-rata 57 tahun dari Rumah Sakit Jin Yin-tan di Wuhan, Cina.

Riset itu merupakan penelitian terbesar yang dilakukan hingga saat ini dan telah diterbitkan dalam jurnal The Lancet minggu lalu.

Penelitian itu melibatkan kohor berasal dari 2.469 pasien Covid-19 yang masuk ke RS pada rentang bulan Januari-Mei 2020, kemudian diteliti pada Juni-September 2020. 

Namun 736 pasien dikeluarkan karena mereka tidak menghadiri janji tindak lanjut karena berbagai alasan, termasuk demensia.

Ada juga 33 orang yang "meninggal setelah pulang terutama karena eksaserbasi penyakit paru, jantung dan ginjal".

Baca juga: Simak 3 Gejala Baru Covid-19, dari Anosmia hingga Parosmia

Gejala diabetes, jantung hingga otak

Beberapa pasien memiliki masalah terus-menerus dengan fungsi ginjal mereka. Dalam enam bulan sejak terinfeksi, beberapa menderita diabetes, atau mengalami pembekuan darah yang memengaruhi jantung atau otak mereka.

Tercatat bahwa beberapa masalah yang berlanjut mirip yang diderita oleh pasien yang selamat dari SARS, atau sindrom pernafasan akut yang parah, pada tahun 2003, yang juga disebabkan oleh virus corona.

Para peneliti di Kanada yang memiliki 250 infeksi SARS dan 38 kematian menemukan bahwa sepertiga dari penderita SARS mengeluhkan kesehatan mental yang lebih buruk setahun setelah infeksi, dan 40 persen mengalami kelelahan kronis selama rata-rata 41,3 bulan.

Sebuah komentar di The Lancet tentang studi China mengatakan, bukti dari wabah virus corona sebelumnya menunjukkan bahwa beberapa tingkat kerusakan paru-paru dapat bertahan, seperti yang ditunjukkan pada pasien yang pulih dari SARS.

"38 persen di antaranya telah mengurangi kapasitas difusi paru-paru 15 tahun setelah infeksi," tulis penelitian tersebut. 

Baca juga: Parosmia Disebut sebagai Gejala Baru Covid-19, Apa Itu?

Long covid

Dr Asok Kurup, ketua dari Academy of Medicine's Chapter of Infectious Disease Physicians, mengatakan gejala yang begitu panjang setelah infeksi parah diketahui terjadi, meskipun hal itu tidak umum.

Ia mengatakan, influenza parah, terutama pada mereka yang berakhir dengan gagal napas, dapat diikuti oleh masalah pernapasan yang membutuhkan waktu lama untuk pulih.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Tren
Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Tren
'Streaming' Situs Ilegal Bisa Kena Retas, Curi Data, dan Isi Rekening

"Streaming" Situs Ilegal Bisa Kena Retas, Curi Data, dan Isi Rekening

Tren
Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo sebagai Presiden Terpilih, Menyoroti Niat Menyatukan Elite Politik

Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo sebagai Presiden Terpilih, Menyoroti Niat Menyatukan Elite Politik

Tren
Jokowi Batal Hadiri Pemberian Satyalancana untuk Gibran dan Bobby, Ini Penyebabnya

Jokowi Batal Hadiri Pemberian Satyalancana untuk Gibran dan Bobby, Ini Penyebabnya

Tren
Berapa Jarak Ideal Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan?

Berapa Jarak Ideal Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
Dokter Ingatkan Kerokan pada Anak Bisa Berbahaya, Begini Alternatif Amannya

Dokter Ingatkan Kerokan pada Anak Bisa Berbahaya, Begini Alternatif Amannya

Tren
11 Buah dan Sayuran Berikut Bisa Memperpanjang Umur, Termasuk Alpukat

11 Buah dan Sayuran Berikut Bisa Memperpanjang Umur, Termasuk Alpukat

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com