KOMPAS.com - Sejumlah negara telah memberikan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) vaksin virus corona demi meredam penyebaran Covid-19.
Namun, vaksin Covid-19 yang telah disetujui bukan hanya buatan satu produsen.
Beberapa vaksin yang telah mendapatkan izin tersebut sudah memasuki tahap 3 uji klinis. Bahkan, ada yang telah mengklaim keefektifannya lebih dari 90 persen.
Berikut daftar produk vaksin Covid-19 yang sudah mendapatkan di beberapa negara:
Vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh Pfizer dan BioNTech diklaim memiliki efektivitas hingga 95 persen.
Vaksin Pfizer/BioNTech telah melalui uji klinis tahap akhir terhadap lebih dari 40.000 relawan. Dari seluruh relawan yang mengikuti uji coba, ada 170 orang yang terkonfirmasi terinfeksi Covid-19.
Namun dari semua itu, hanya 8 yang berasal dari relawan yang menerima suntikan vaksin, selebihnya adalah mereka yang menerima suntikan plasebo.
Tercatat, ada sejumlah negara yang telah memberikan izin penggunaan darurat terhadap vaksin Pfizer/BioNTech. Di antaranya Inggris, Amerika Serikat, Singapura, Arab Saudi, Bahrain, Kanada, serta Meksiko.
Baca juga: Wapres AS Mike Pence Disuntik Vaksin Covid-19 Pfizer, Trump Kapan?
Vaksin yang diproduksi perusahaan asal Amerika Serikat, Moderna Inc, juga mendapatkan izin penggunaan darurat.
Dari hasil uji klinis tahap 3 yang telah dilakukan, vaksin ini disebut memiliki tingkat efikasi hingga 94,5 persen.
Sebab, dari 95 relawan yang terinfeksi Covid-19, hanya 5 orang yang merupakan penerima vaksin, sementara sisanya adalah penerima plasebo.
Vaksin buatan Moderna baru saja mendapatkan izin penggunaan darurat di Amerika Serikat.
Baca juga: AS Setujui Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19 Buatan Moderna
Vaksin virus corona Sputnik V merupakan produksi perusahaan asal Rusia. Pengembang mengklaim vaksin ini memiliki efektivitas hingga 95 persen dan tidak menimbulkan efek samping yang mengkhawatirkan pada penerimanya.
Dikutip dari BBC (5/12/2020), pengujian massal vaksin ini masih terus dijalankan.
Meski begitu, Rusia telah memberikan izin penggunaan vaksin tersebut di negarnya, bahkan sudah mulai melakukan vaksinasi sejak awal Desember 2020.