KOMPAS.com – Hari ini, 10 Desember 2020, kita memperingati Hari Hak Asasi Manusia Sedunia. Peringatan Hari HAM Sedunia dilakukan setiap tahun pada 10 Desember.
Tahun ini, Hari HAM Sedunia 2020 mengusung tema “Recover Better”.
Bagaimana sejarah Hari HAM Sedunia ini?
Melansir United Nations, dipilihnya 10 Desember sebagai Hari HAM karena pada tanggal itu bertepatan dengan hari di mana Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa mengadopsi Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (UDHR) pada tahun 1948.
UDHR merupakan dokumen tonggak sejarah yang menyatakan hak-hak setiap orang sebagai manusia tidak dapat dicabut tak peduli ras, warna kulit, agama, jenis kelamin, dan sebagainya.
Dokumen tersebut hingga kini telah diterjemahkan dalam lebih dari 500 bahasa, dan menjadi dokumen yang paling banyak diterjemahkan di dunia.
Britanica menuliskan, penetapan Hari HAM sedunia dilakukan dalam sidang paripurna Majelis Umum PBB 4 Desember 1950.
Saat itu, penetapan dilakukan dengan mengundang semua negara anggota PBB.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Jepang Mengebom Pearl Harbor
Pertemuan itu menyebutkan, setiap tahun akan dipilih tema yang menarik perhatian sebagai bagian dari upaya penegakan HAM.
Beberapa tema di antaranya adalah diskriminasi, memerangi kemiskinan, dan melindungi korban pelanggaran hak asasi manusia.
Sementara, sejak tahun 1968, PBB secara berkala memberikan anugerah di bidang Hak Asasi Manusia pada setiap peringatan Hari HAM Sedunia.
Hari HAM kerap kali menjadi ajang unjuk rasa terkait hak asasi manusia seperti soal kekerasan, penangkapan dan pemenjaraan para pengunjuk rasa saat aksi demonstrasi terjadi.
Salah satu aksi demonstrasi yang terjadi saat Hari HAM pernah terjadi di Mongolia. Pada Hari HAM 1989, unjuk rasa pada akhirnya mempercepat runtuhnya pemerintahan komunis di negara itu.
Tema peringatan Hari HAM Sedunia kali ini adalah ‘Recover Better’ atau ‘Pulih lebih baik’.
Dipilihnya tema ini berkaitan dengan pandemi Covid-19 yang saat ini tengah terjadi.