KOMPAS.com - Pengumuman penerima Nobel 2020 sedang beralangsung pada 5-12 Oktober 2020 dengan menampilkan nama-nama besar ilmuwan dunia.
Ada enam kategori penghargaan Nobel yang diberikan, yaitu:
Tiga kategori pertama yaitu Fisika, Kimia, dan Kedokteran, telah diumumkan oleh Yayasan Nobel, berikut daftar penerimanya:
Dikutip dari laman resmi Nobel, ada tiga nama yang menerima penghargan di bidang fisika, yaitu Roger Penrose, Reinhard Genzel, dan Andrea Ghez.
Ketiganya merupakan ilmuwan yang sukses menemukan salah satu fenomena paling eksotis di alam semestra, yaitu lubang hitam.
Dengan menggunakan metode matematika, Roger Penrose menunjukkan bahwa relativitas umum mengarah pada pembentukan lubang hitam.
Sementara, Reinhard Genzel dan Andrea Grez menemukan bahwa benda tak terlihat dan sangat berat mengatur orbit bintang di pusat galaksi kita.
Genzel dan Ghez mengembangkan metode untuk melihat melalui awan besar gas dan debu antarbintang ke pusat Bima Sakti dengan menggunakan teleskop terbesar di dunia.
Karya perintis mereka telah memberi kita bukti paling meyakinkan tentang lubang hitam supermasif di pusat Bima Sakti.
"Penemuan pemenang tahun ini telah membuka jalan baru dalam studi objek kompak dan supermasif. Tetapi benda-benda eksotis ini masih menimbulkan banyak pertanyaan yang meminta jawaban dan memotivasi penelitian di masa depan," kata Ketua Komite Nobel Fisika David Haviland.
"Tidak hanya pertanyaan tentang struktur dalamnya, tetapi juga pertanyaan tentang bagaimana menguji teori gravitasi kita di bawah kondisi ekstrim di sekitar lubang hitam," lanjut dia.
Baca juga: Menang Nobel Kimia 2020, Apa Itu CRISPR Gunting Kode Kehidupan?
Di bidang fisika, Nobel 2020 diberikan kepada Emmanuelle Charpentier dan Jennifer A Doudna.
Keduanya telah menemukan salah satu alat paling tajam dari teknologi gen, yaitu gunting genetik CRISPR atau Cas9.
Dengan menggunakan alat ini, para peneliti dapat mengubah DNA hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme dengan presisi yang sangat tinggi.
Sejak Charpentier dan Doudna menemukan gunting genetik CRISPR / Cas9 pada tahun 2012, penggunaannya cukup masif.