KOMPAS.com - Mesin cuci adalah salah satu perabot rumah tangga yang umum dimiliki rumah tangga masa kini.
Dilansir dari Speed Queen Investor, sejarah keberadaan mesin cuci bisa ditelusuri hingga masa awal peradaban manusia.
Penemuan mesin cuci, bermula dari kebutuhan manusia untuk membersihkan pakaian mereka.
Kebutuhan dasar itu akhirnya melahirkan serangkaian penemuan yang hasilnya dinikmati oleh masyarakat modern.
Dulu, mencuci pakaian dengan tangan adalah salah satu pekerjaan rumah tangga yang paling melelahkan.
Pekerjaan tersebut dikerjakan oleh perempuan yang biasa mencuci pakaian di sungai atau di tempat pencucian umum.
Mereka menggosok kain pada batu atau papan kayu, dan menambahkan pasir untuk menghilangkan noda dan kotoran yang menempel.
Kemudian mereka memeras cucian itu, sebelum memukulnya dengan pemukul kayu untuk menghilangkan air yang tersisa.
Baca juga: Sejarah Munculnya Pizza, Dulu Identik dengan Kemiskinan
Eksperimen dengan berbagai mekanisme pencucian pakaian berlangsung secara sporadis selama abad ke-19.
Berbagai eksperimen terkait mekanisme pencucian pakaian pun dilakukan. Hingga, pada 1767, ilmuan Jerman bernama Jacob Christian Schäffer menemukan mesin cuci.
Namun, jangan dibayangkan mesin itu bekerja otomatis. Mesin cuci masih terdiri dari tangki kayu dan tuas pemutar kayu.
Cara kerjanya adalah dengan menuangkan air panas ke dalam tangki, memutar tuas untuk mencuci pakaian, dan kemudian memerasnya di antara dua rol kayu.
Tangki mesin cuci kemudian dikeringkan dengan cara membuka kerannya.
Baca juga: Mesin Cuci Harus Dibersihkan, Ini Alasannya...
Sekitar 30 tahun kemudian, seorang pebisnis dari Amerika Serikat, Nathaniel Briggs, memperoleh hak paten pertama untuk mesin cuci.
Mesin cuci bertenaga listrik baru ditemukan sekitar 210 tahun kemudian.