KOMPAS.com - Penyebaran virus corona masih menjadi kekhawatiran dunia hingga hari ini. Jumlah kasus secara global, termasuk di Indonesia, masih terus mengalami peningkatan.
Di Indonesia, hingga Sabtu (5/9/2020), tercatat ada 190.665 orang terkonfirmasi positif Covid-19.
Sementara itu, 136.401 pasien telah dinyatakan sembuh dan 7.940 pasien meninggal dunia.
Di media sosial, banyak yang menanyakan seberapa mematikan virus corona terhadap mereka yang telah terinfeksi.
Salah satunya seperti yang diunggah oleh akun Twitter @Muh_Ab_dilah pada Jumat (4/9/2020).
"Dok...''katanya'' ini penyakit mematikan ya? Kok banyak yang sembuh ketimbang yang meninggal? Minta penjelasan lho Dok, jangan dibantai," tulis @Muh_Ab_dilah.
Ada kondisi-kondisi yang membuat seseorang mengalami kondisi parah saat terinfeksi virus corona.
Namun, ada pula yang dalam kondisi ringan atau sedang hingga tak membahayakan nyawa.
Baca juga: Mayoritas Kematian Pasien Covid-19 karena Komorbid, Apa Saja yang Harus Diwaspadai?
Sementara, hingga saat ini belum ada vaksin dan obat yang ditemukan untuk mengatasi virus corona.
Apa yang perlu kita ketahui soal ini?
Sementara itu, 10 persen merupakan pasien berat dan 5 persen kritis yang mayoritas memiliki penyakit penyerta atau komorbid.
Penyakit penyerta atau komorbid inilah yang menjadi faktor utama pasien Covid-19 mengalami kondisi parah hingga menyebabkan meninggal dunia.
"Nah, di antara yang meninggal, sebanyak 70-75 persen adalah karena ada komorbid," kata Tonang saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (5/9/2020).
Ada beberapa penyakit yang masuk dalam kategori komorbid.