Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayoritas Kematian Pasien Covid-19 karena Komorbid, Apa Saja yang Harus Diwaspadai?

Kompas.com - 31/08/2020, 20:05 WIB
Mela Arnani,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus kematian pada pasien positif Covid-19, sebagian besar terjadi pada orang yang mempunyai penyakit bawaan atau komorbid.

Laporan terbaru yang dikeluarkan CDC, menunjukkan bahwa 94 persen kasus kematian Covid-19 di Amerika Serikat terjadi pada pasien dengan komorbiditas atau mempunyai penyakit penyerta. 

Menurut epidemiolog Dicky Budiman, fenomena ini sebenarnya tidak hanya terjadi di Amerika Serikat, melainkan juga di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

"Katakanlah di Jawa Timur. Angka kematiannya cukup tinggi, itu 90 persennya dengan penyakit penyerta atau komorbid," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Senin (31/8/2020).

Dia menambahkan, salah satu rumah sakit rujukan Covid-19 di Jakarta, lebih dari 80 persen pasien positif terinfeksi virus yang meninggal dunia, merupakan pasien komorbid.

Baca juga: CDC: 94 Persen Kematian Covid-19 di AS Terjadi pada Pasien Komorbid

Apa yang harus diwaspadai?

Dicky menjelaskan, orang-orang yang mempunyai penyakit bawaan, penyerta atau komorbid, merupakan kelompok yang paling berisiko.

Selain risiko terinfeksi virus, juga terdapat risiko kondisi orang dengan penyakit penyerta yang terinfeksi virus corona menjadi semakin parah.

"(Orang-orang tersebut) menempati hierarki paling tinggi dalam risiko, baik terinfeksi maupun untuk menjadi kritis dan meninggal," ujarnya.

Dicky juga menyebut, kelompok yang masuk dalam kategori rawan tak hanya orang dengan komorbid, melainkan juga orang usia lanjut (lansia).

"Mereka (orang dengan penyakit komorbid dan lansia) harus benar-benar dilindungi dan melindungi dirinya," tutur Dicky.

Adapun perlindungan dapat berasal dari pemerintah dan kondisi sekitar, termasuk perlindungan dari keluarga.

Perlindungan dari pemerintah dilakukan melalui pelacakan dan pengetesan terhadap kasus Covid-19.

Baca juga: Gugus Tugas: Komorbid Jadi Penyebab Tingginya Kasus Fatal Covid-19

 

Sedangkan, pihak keluarga di sekitar kelompok rentan harus terus menerapkan prinsip pencegahan.

"Pemerintah melalui tracing-testing yang mumpuni sesuai indikator global," kata dia.

Hal yang tak kalah penting, setiap orang yang bertemu dengan kelompok rentan ini haruslah diminimalisasi. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D saat Terpapar Sinar Matahari?

Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D saat Terpapar Sinar Matahari?

Tren
Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Tren
7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

Tren
BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

Tren
Masalah Tiga Tubuh

Masalah Tiga Tubuh

Tren
Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Tren
Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Tren
Ramai soal Sesar Sumatera Disebut Picu Tsunami pada 2024, BMKG: Hoaks

Ramai soal Sesar Sumatera Disebut Picu Tsunami pada 2024, BMKG: Hoaks

Tren
Warganet Keluhkan Sering Sakit Usai Vaksin AstraZeneca, Epidemiolog: Vaksin Tak Bikin Rentan Sakit

Warganet Keluhkan Sering Sakit Usai Vaksin AstraZeneca, Epidemiolog: Vaksin Tak Bikin Rentan Sakit

Tren
Aturan Batas Usia Masuk TK, SD, SMP, SMA di PPDB 2024, Simak Syaratnya

Aturan Batas Usia Masuk TK, SD, SMP, SMA di PPDB 2024, Simak Syaratnya

Tren
Membedah Kekuatan Guinea U23, Lawan Indonesia di Perebutan Tiket Terakhir ke Olimpiade Paris

Membedah Kekuatan Guinea U23, Lawan Indonesia di Perebutan Tiket Terakhir ke Olimpiade Paris

Tren
Pria 28 Tahun Ditangkap karena Merampok Rp 60 Juta Menggunakan Gunting

Pria 28 Tahun Ditangkap karena Merampok Rp 60 Juta Menggunakan Gunting

Tren
Siap-siap, Pendaftaran CPNS Dibuka Juni 2024, Kuota 1,2 Juta Formasi

Siap-siap, Pendaftaran CPNS Dibuka Juni 2024, Kuota 1,2 Juta Formasi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com