KOMPAS.com - Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.
Siapa yang tidak mengenal bait-bait puisi di atas?
Itulah Aku Ingin salah satu puisi karya Sapardi Djoko Damono di tahun 1989 yang ia masukkan dalam buku kumpulan puisi berjudul "Hujan di Bulan Juni".
Baca juga: Tutup Usia, Berikut Profil dan Karya Sapardi Djoko Damono...
Pujangga yang kemudian biasa dipanggil SDD ini memang tidak lagi diragukan kemahirannya dalam meracik kata.
Di buku itu ada lebih dari 100 judul puisi karyanya yang ia kumpulkan dalam rentang waktu sekian puluh tahun.
Pilihan kata yang sederhana, di tangannya bisa memunculkan imajinasi yang luar biasa. Dalam, luas, dan tak lekang oleh waktu.
Banyak makna hidup yang ia siratkan dalam suratan kata-katanya.
Tak heran jika banyak seniman yang memusikalisasi puisi-puisi sang maestro.
Baca juga: Mengenang Perjalanan Djoko Santoso, dari Panglima TNI hingga Kiprahnya di Dunia Politik