Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebijakan Singapura: Tiadakan Kunjungan Idul Fitri dan Tunda Pemberangkatan Haji 2020

Kompas.com - 16/05/2020, 09:49 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Singapura mengeluarkan kebijakan tidak akan ada tradisi saling mengunjungi saat Hari Raya Idul Fitri pada tahun ini. 

Selain itu, Pemerintah Singapura juga memutuskan menunda pemberangkatan ibadah haji jemaah calon haji Singapura hingga 2021 mendatang.

Keterangan tersebut disampaikan oleh Dewan Keagamaan Islam Singapura (Muis) pada Jumat, 15 Mei 2020.

Kebijakan ini diambil dengan mempertimbangkan pandemi Covid-19 yang masih terus terjadi. 

Adapun Hari Raya Idul Fitri akan dirayakan pada Minggu (24/5/2020) mendatang, menandai akhir dari bulan Ramadhan 1441 H.

Baca juga: Dinilai Terlalu Berisiko, Singapura Tidak Terapkan Herd Immunity

Perayaan Idul Fitri

Melansir Straits Times, Jumat (15/5/2020), pada malam hari raya, takbir akan dipimpin oleh Mufti Nazirudin Mohd Nasir dan sejumlah pemuka agama lainnya melalui siaran atau streaming pada berbagai platform seperti YouTube SalamSG TV, laman Facebook Muis dan masjid. 

Pada Hari Raya, akan dilaksanakan takbir langsung melalui Stasiun Radio Warna 94,2 FM dan secara daring melalui laman Facebook dari masjid-masjid lokal.

Setelah shalat Ied, Dr Nazirudin akan memimpin khotbah yang disiarkan melalui radio dan saluran online seperti SalamSG TV. 

"Umat Muslim harus mematuhi pembatasan nasional pada perkumpulan di ruang publik dan pribadi. Untuk itu, kunjungan hari raya dan pertemuan harus dihindari. Pembelian keperluan perayaan ke luar rumah harus dilakukan secara individu dan sesingkat mungkin," kata Muis dalam siaran persnya, 15 Mei 2020.

Muis mengatakan, kunjungan tersebut harus ditunda hingga pembatasan kunjungan dicabut.

Selain itu, masyarakat diimbau untuk memanfaatkan teknologi sebagai solusi seperti melakukan silaturahim virtual kepada orang-orang yang dicintai.

Hingga kini, pihak berwenang masih mempertimbangkan apakah pembatasan kunjungan ini akan dilonggarkan setelah 1 Juni atau tidak.

Baca juga: Update Virus Corona di ASEAN: Singapura Kasus Tertinggi, Malaysia Terbanyak Sembuh

Saat ditanya terkait langkah pengawasan dengan kebijakan ini, Menteri Urusan Muslim Masagos Zulkifli menyebutkan, akan menyerahkannya pada kesadaran dan hati nurani masyarakat. 

Namun, jika ada keluhan dari lingkungan akan adanya banyak orang di suatu rumah, pihaknya akan mengambil tindakan. 

Sementara itu, terkait ketentuan bagi pekerja migran selama periode perayaan, Masagos mengatakan, pihak berwenang akan mengeluarkan pedoman bagi para imam yang telah dipilih.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com