Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringatan WHO, Infeksi Covid-19 untuk Kedua Kalinya dan Sistem Kekebalan Tubuh...

Kompas.com - 10/05/2020, 06:05 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan, terinfeksi virus corona pertama kali bukan berarti Anda kebal atau tidak dapat terinfeksi untuk kedua kali atau lebih.

Dilansir dari Bloomberg, Sabtu (25/4/2020), WHO menemukan kondisi yang berbahaya yang memungkinkan orang akan kembali bekerja setelah pulih dari virus.

"Saat ini belum ada bukti bahwa orang yang telah sembuh dari Covid-19 dan memiliki antibodi (kekebalan) diri dari infeksi kedua," ujar Badan PBB itu pada 24 April 2020.

Baca juga: Pria Ini Dilaporkan Positif Terinfeksi Virus Corona Tiga Kali dalam 2 Bulan

Pedoman WHO datang setelah beberapa pemerintah menyarankan, orang yang memiliki antibodi terhadap virus corona dapat mengeluarkan "paspor kekebalan" atau "setifikat bebas risiko" yang akan memungkinkan mereka untuk berpergian atau kembali bekerja.

Tindakan tersebut berdasarkan asumsi bahwa mereka aman dari infeksi ulang.

Orang yang mengeluarkan sertifikat semacam itu dapat mengabaikan panduan kesehatan masyarakat, sehingga meningkatkan risiko penyebaran penyakit lebih lanjut.

Baca juga: CDC Tambahkan 6 Gejala Baru Virus Corona, Apa Saja?

Kekebalan tubuh

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Chili merupakan negara pertama yang mengumumkan rencana untuk mengeluarkan kartu kekebalan yang sebagian didasarkan pada tes antibodi.

Kemudian, disusul oleh Jerman yang juga berupaya memberi penduduk "paspor imunitas" yang akan memungkinkan orang-orang yang telah pulih dari Covid-19 dikeluarkan dari langkah-langkah perlindungan terbatas dan bekerja di luar rumah.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran, karena tes tersebut terbukti tidak dapat diandalkan di tempat lain, dan beberapa orang mungkin sengaja sakit untuk mendapatkan kartu tersebut.

WHO mengatakan, pihaknya saat ini sedang meninjau bukti ilmiah tentang tanggapan antibodi terhadap virus corona, tetapi belum ada penelitian yang mengevaluasi apakah keberadaan antibodi mampu memberikan kekebalan terhadap infeksi selanjutnya oleh virus ini pada manusia.

Sementara itu, banyak negara yang sedang menguji antibodi, studi ini tidak dirancang untuk menentukan apakah orang yang pulih dari penyakit mendapatkan kekebalan terhadap virus corona atau tidak.

Ketika perburuan vaksin berlanjut di seluruh dunia, WHO telah membentuk aliansi internasional untuk memastikan bahwa perawatan didistribusikan secara adil.

Baca juga: Simak, Ini 10 Cara Pencegahan agar Terhindar dari Virus Corona

Tingkat antibodi

Ilustrasi olahraga bersepedaSHUTTERSTOCK Ilustrasi olahraga bersepeda

Mengutip Vox, Sabtu (25/4/2020), WHO mengatakan, sebagian besar dari penelitian antibodi menunjukkan bahwa orang yang telah pulih dari infeksi memilki antibodi terhadap virus.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Tren
Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Tren
7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

Tren
Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Tren
Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Tren
Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D Saat Terpapar Sinar Matahari?

Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D Saat Terpapar Sinar Matahari?

Tren
Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Tren
7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

Tren
BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

Tren
Masalah Tiga Tubuh

Masalah Tiga Tubuh

Tren
Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Tren
Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com