DI tengah maraknya pemberitaan mengenai kemanjuran ramuan jamu sebagai warisan kearifan leluhur Nusantara untuk meningkatkan daya tahan tubuh melawan virus Corona, telah terberitakan oleh Kompas TV, bahwa tim kesehatan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto tengah melakukan uji plasma konvalesen CCPP 19 atau uji klinis pada plasma darah dari pasien yang dinyatakan sembuh dari penyakit saluran pernafasan akibat COVID-19.
Metode pengobatan ini terbukti telah berhasil dilakukan demi menyembuhkan para pasien Corona di beberapa negara Eropa.
Wakil Kepala RSPAD Gatot Subroto Brigjen Albertus Budi Sulistya menyatakan bahwa tim kesehatan RSPAD bekerja sama dengan lembaga penelitian Eijkman dan Bio Farma Bandung.
RSPAD telah memperoleh izin resmi penelitian dari komisi etika pelayanan penelitian kesehatan.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebut pemberian plasma pemulihan pada pasien yang masih menderita Covid-19 tetap harus diikuti dengan pengobatan standar yang tengah diberikan.
Kepala satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Zubairi Djoerban menegaskan bahwa metoda plasma konvalesen pernah digunakan saat menangani SARS dan dinyatakan efektif.
Sebagai warga Indonesia yang sempat dilibatkan oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dalam upaya memohon sumbangsih darah dari pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19, saya merasa sangat bahagia menerima berita bahagia tersebut di atas.
Berita tersebut memberi harapan bagi saya yang lansia dan rawan terpapar Covid-19 untuk Insya Allah bisa bertahan hidup dalam menghadapi pageblug Corona.
Metoda plasma konvalesen sudah digunakan untuk melawan prahara Corona oleh masyarakat Eropa.
Bahkan di Jerman dengan kesadaran sosial masyarakat yang tinggi, para pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 malah sudah antre untuk menyumbangsihkan plasma darah masing-masing demi menyelamatkan para pasien yang belum sembuh dari penyakit saluran pernafasan akibat virus Corona.
Mengharukan bagaimana Covid-19 ternyata berhasil menggugah nurani kemanusiaan di lubuk sanubari setiap insan manusia sehingga semua gigih saling berupaya menyelamatkan hidup sesama manusia.
Insya Allah, kebencian manusia terhadap sesama manusia terhapus oleh virus Corona untuk digantikan dengan welas-asih dan kasih-sayang yang dipersembahkan oleh manusia kepada sesama manusia.
Di dalam liang telinga lubuk sanubari saya langsung terngiang lagu What a Wonderful Word mahakarya Bob Thiele dan George David Weiss yang kekal-abadi merdu didendangkan oleh almarhum Louis Armstrong nan tiada duanya itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.