Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pesepak Bola Italia Alessandro Favalli Saat Terinfeksi Virus Corona...

Kompas.com - 20/03/2020, 14:40 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Sumber BBC

KOMPAS.com - Total keseluruhan korban jiwa akibat virus corona di Italia mencapai 3.405 orang.

Angka tersebut melampui jumlah korban di China, sekitar 3.200 orang, sejak wabah tersebut pertama kali diketahui dan muncul di Kota Wuhan, China pada Desember 2019.

Bahkan akibat penyebaran virus corona, Serie A Italia resmi dihentikan.

Baca juga: Singapura Nol Korban Jiwa Covid-19, Bagaimana Caranya?

 

Sejumlah pesepak bola pun dikabarkan positif terinfeksi virus corona. Salah satunya yakni Alessandro Favalli.

Bek asal klub Serie C Italia Reggio Audace ini menceritakan perjuangannya melawan virus corona.

Hal pertama yang dirasakannya yakni merasa tidak nyaman saat bangun dari tidurnya pada 2 Maret 2020.

"Aku bangun pada hari Senin, 2 Maret merasa tidak nyaman," kata Favalli seperti dikutip BBC.

"Saya demam, sakit kepala dan mata saya perih. Saya sudah merasakan gejala pada malam hari, menggigil kedinginan," imbuh dia.

Baca juga: Berikut Cara Membuat Hand Sanitizer Sendiri dengan Lima Bahan Sederhana

Pemandangan tribun stadion yang kosong di pertandingan Serie A antara Juventus vs Internazionale Milano, di Allianz Stadium, (8/3/2020). Pertandingan digelar tanpa penonton untuk menekan angka penyebaran virus corona di Italia.ALESSANDRO DI MARCO/EPA-EFE Pemandangan tribun stadion yang kosong di pertandingan Serie A antara Juventus vs Internazionale Milano, di Allianz Stadium, (8/3/2020). Pertandingan digelar tanpa penonton untuk menekan angka penyebaran virus corona di Italia.

Terserang flu

Ia sebelumnya pada bulan Jauari, sudah merasa curiga karena telah terserang flu.

Karena saat itu virus corona telah ramai di media, dan wilayah tempat tinggalnya di Italia bagian utara sudah terinfeksi, ia langsung menduga dirinya tertular.

Terlebih, keluarganya mengeluhkan gejala yang sama setelah makan malam bersama.

Untungnya, Favalli tidak pernah merasakan gejala seburuk dari beberapa kasus yang pernah ia lihat di televisi dan media.

"Demam tidak pernah melampaui 37,8 derajat celcius, saya sudah mengalaminya selama tiga hari dan pada saat saya diambil swab pada hari Jumat saya sudah merasa baik," katanya.

Selain itu, Favalli juga mengalami sakit kepala yang menyakitkan, namun hal itu tidak berlangsung lama.

Favalli mengaku bahwa dirinya tidak mengkhawatirkan keadaannya sendiri, justru ia khawatir tentang kerabat-kerabatnya, yang mengalami gejala lebih buruk.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com