KOMPAS.com - Kasus virus corona atau Covid-19 di dunia telah mendekati 200.000 kasus.
Hingga Rabu (18/3/2020) siang, tercatat sudah 198.006 kasus di dunia.
Selain mengetahui gejalanya, Anda juga perlu mengetahui bagaimana cara penularannya.
Tak hanya lewat droplet atau tetesan, tapi kini telah ditemukan media penularan lainnya.
Baca juga: Update Virus Corona di Seluruh Dunia: Tembus 152 Negara, 80.840 Sembuh, 7.905 Meninggal
Berikut tanya jawab perihal penyebaran virus corona, seperti dilansir dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).
Menurut CDC, virus Covid-19 belum terdeteksi dalam air minum.
Sebaiknya metode pengolahan air konvensional yang menggunakan filtrasi dan desinfeksi harus menghilangkan atau menonaktifkan virus yang menyebabkan Covid-19.
Menurut CDC, virus tersebut telah ditemukan di tinja pada beberapa pasien yang didiagnosis Covid-19.
Akan tetapi, jumlah virus yang dikeluarkan dari tubuh, berapa lama dikeluarkan, dan apakah virus dalam tinja menular belum diketahui CDC.
Sementara itu, dilansir Medpage Today (9/3/2020), penelitian terbaru memperlihatkan virus corona tak hanya ditularkan melalui droplet atau tetesan tapi juga melalui fecal-oral dari tinja.
Hong Shan, PhD, dari Fifth Affiliated Hospital, Universitas Sun Yat-sen, di Zhuhai, Provinsi Guangdong, dan rekannya mencatat bahwa saluran pencernaan adalah lingkungan yang ramah untuk virus.
Menurut mereka, data imunofluoresen menunjukkan bahwa protein ACE2 banyak diekspresikan dalam sel kelenjar epitel lambung, duodenum, dan rektal, mendukung masuknya SARS-CoV-2 ke dalam sel inang.
Protein ACE2 adalah protein yang telah terbukti menjadi reseptor sel untuk SARS-CoV-2.
Baca juga: Catat, Berikut Cara Mengurus Jenazah Pasien Covid-19 Menurut Kemenag
Temuan utama dalam penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
Menurut CDC tidak ada bukti bahwa Covid-19 dapat menyebar ke manusia melalui penggunaan kolam dan bak air panas.