Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Sebuah pesan menyebar secara berantai di aplikasi percakapan Whatsapp dan media sosial Twitter.
Pesan itu berisi informasi seputar virus corona jenis baru penyebab Covid-19 dengan mengatasnamakan UNICEF. Informasi ini dipastikan hoaks.
Pesan tersebut berisi tujuh poin yang memuat informasi seputar virus corona Covid-19.
Informasi secara umum mengenai virus corona, seperti cara mencuci pakaian, menghindari makanan tertentu hingga cara pencegahan dengan air hangat dan garam disebutkan dalam pesan itu.
Pesan berantai ini seolah merupakan petunjuk mencegah virus corona dari UNICEF.
Berikut bunyi pesannya:
Virus Corona (Covid 19)
oleh UNICEF
2. Virus corona tidak melayang di udara, tapi menempel pada benda, sehingga penularannya tidak melalui udara.
3. Apabila menempel di permukaan logam, virus corona dapat hidup selama 12 jam. Mencuci tangan dengan sabun dan air sudah cukup.
4. Apabila menempel di kain, virus corona dapat hidup selama 9 jam, sehingga mencuci pakaian atau menjemurnya di bawah sinar matahari selama 2 jam sudah cukup untuk membunuhnya.
5. Apabila menempel di tangan, virus corona dapat hidup selama 10 menit, sehingga menyediakan sterilizer berbahan dasar alkohol cukup untuk berjaga-jaga.
6. Apabila berada di udara bersuhu 26-27 °C, virus corona akan mati sehinga tidak hidup di daerah panas. Di samping itu, minum air panas dan berjemur di bawah sinar matahari sudah cukup sebagai pencegahan.
Menghindari makanan dan minuman dingin termasuk ice cream sangat penting.
7. Berkumur sampai dalam dengan air hangat dan garam akan membunuh virus corona di sekitar anak tekak (telak - Jw.) dan mencegahnya masuk kedalam paru-paru.