Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditolak 2 Negara karena Corona, Kapal Costa Fortuna Akan Berlabuh di Singapura

Kompas.com - 09/03/2020, 19:19 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Singapura akan mengizinkan kapal pesiar Costa Fortuna untuk berlabuh di wilayahnya pada Selasa (10/3/2020) setelah sebelumnya kapal tersebut ditolak Malaysia dan Thailand.

Penolakan Malaysia dan Thailand itu didasari atas kekhawatiran kedua negara tersebut akan virus corona.

Kendati demikian, operator kapal menyebut tak ada kasus virus corona yang dicurigai di antara para penumpang, termasuk sejumlah warga Italia.

Kapal Costa Fortuna sendiri memang membawa sekitar 2.000 orang termasuk 60 warga Italia.

Penumpang akan diperiksa

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Senin (9/3/2020), Otoritas Maritim dan Pelabuhan Singapura (MPA) serta Singapore Tourism Board (STB) mengatakan, dokter akan memeriksa seluruh penumpang sebelum turun dari kapal.

"Dokter di atas kapal akan memeriksa penumpang dan kru untuk memastikan bahwa mereka sehat sebelum turun. Semua penumpang harus menjalani pemeriksaan suhu sebagai tindakan pencegahan," kata badan itu, dilansir dari Straits Times.

"Selain itu, penumpang yang memasuki Singapura dan menunjukkan demam dan atau gejala penyakit pernapasan lainnya, tetapi tidak memenuhi definisi klinis Kementerian Kesehatan akan diminta menjalani tes swab Covid-10," sambungnya.

Baca juga: Pasien Kanker Stadium 4 di Kapal Grand Princess Terancam Gagal Kemoterapi karena Virus Corona

Selanjutnya jika ada penumpang yang diidentifikasi untuk pengujian swab Covid-19 tetapi menolak untuk melakukannya tidak akan diizinkan masuk ke Singapura.

Pada jam 7 pagi hari Senin, kapal itu sudah berada di perairan dekat Tuas, Singapura tetapi masih berada di perairan internasional.

Menurut rencana, kapal itu awalnya akan melakukan perjalanan ke arah timur Singapura, menuju Ko Samui dan Laem Chabang di Thailand, sebelum menuju ke Sihanoukville di Kamboja.

Ditolak

Kapal Costa Fortuna tersebut kembali ke Singapura pada Selasa (3/3/2020) kemudian berlayar ke barat dan mencapai Langkawi, Malaysia pada Kamis (5/3/2020).

Setelah itu, kapal dijadwalkan akan berhenti di Phuket, Penang dan Kelang, tetapi ditolak masuk oleh Thailand dan Malaysia.

Malaysia menolak kapal tersebut setelah mengeluarkan larangan menyeluruh terhadap semua kapal pesiar yang datang.

Sementara Thailand tak mengizinkan kapal pesiar itu karena pembatasan perjalanan kepada orang Italia.

Baca juga: Ini Daftar 5 Kapal Pesiar yang Dikarantina karena Virus Corona

Kasus yang menimpa kapal pesiar Costa Fortuna ini mirip dengan kapal pesiar Westerdam, sebuah kapal pesiar yang melaut selama dua minggu dan ditolak oleh lima negara.

Kamboja akhirnya mengizinkannya untuk berlabuh di pantai selatan negara itu pada 13 Februari.

Sejauh ini, virus corona telah meginfeksi lebih dari 100 negara dengan jumlah kasus 109.835 kasus dengan 3.803 kasus kematian.

Peningkatan jumlah infeksi yang masih terjadi secara global ini juga berbanding lurus dengan jumlah pasien yang dinyatakan sembuh, yaitu 60.695 pasien.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Tren
Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com