Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mungkinkah Kelelawar Jadi Pembawa Virus Corona?

Kompas.com - 03/02/2020, 07:05 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyebaran virus corona menjadi perhatian dunia sejak akhir 2019 hingga awal 2020 ini.

Hingga Minggu (2/2/2020), sebanyak 25 negara telah mengonfirmasi adanya kasus virus corona di negaranya.

Virus yang bermula di Kota Wuhan ini kini telah menginfeksi 14.562 orang dan menyebabkan 305 orang meninggal dunia.

Salah satu yang dituding sebagai penyebar virus corona adalah kelelawar.

Sejumlah laporan menyebutkan bahwa virus corona berasal dari binatang yang dijual di Pasar Seafood Huanan, di Wuhan, Hubei, China.

South China Morning Post menuliskan, sejak virus mewabah, pasar tersebut telah ditutup sejak akhir Desember 2019.

Mungkinkah kelelawar menjadi penyebar wabah virus corona?

Ahli patologi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Agus Setiyono mengatakan, kelelawar memang membawa beberapa virus, salah satunya virus corona.

Baca juga: Jadi Risiko Penyebaran Baru, Virus Corona Ditemukan dalam Kotoran 

Ada pun jenis kelelawar yang ia maksud adalah kelelawar buah.

"Kelelawar buah mengandung coronavirus, bufavirus, polyomavirus, alphaherpesvirus, paramyxovirus dan gammaherpesvirus," kata Agus, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (2/2/2020).

Agus menyebutkan, ia pernah bekerja sama dengan Research Center for Zoonosis Control (RCZC), Hokkaido University, Jepang dalam mendalami riset tentang kelelawar buah.

Penelitian tersebut menemukan 6 jenis virus baru pada kelelawar buah dengan daerah sampel yaitu Bukittinggi, Bogor, Panjalu (Ciamis), Gorontalo, Manado, dan Soppeng (Sulawesi Selatan).

"Sebenarnya hasil penelitian kerja sama ini diperoleh hanya pada kurun waktu tertentu. Dari tahun 2010-2015," kata dia.

Konsumsi kelelawar buah dapat berisiko terinfeksi virus-virus yang dikandungnya.

Risiko ini dapat terjadi jika pengolahan dilakukan secara kurang tepat.

Baca juga: Infeksi Virus Corona, Indonesia dan 9 Negara Ini Larang Masuk Turis dari China

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Tren
Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Tren
Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Tren
Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Tren
Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tren
Kisah Pemuda China, Rela Hidup Hemat demi Pacar tapi Berakhir Tragis

Kisah Pemuda China, Rela Hidup Hemat demi Pacar tapi Berakhir Tragis

Tren
6 Alasan Mengapa Anjing Peliharaan Menatap Pemiliknya, Apa Saja?

6 Alasan Mengapa Anjing Peliharaan Menatap Pemiliknya, Apa Saja?

Tren
Pacitan Diguncang Gempa M 5,0 Selasa Pagi, Ini Wilayah yang Merasakannya

Pacitan Diguncang Gempa M 5,0 Selasa Pagi, Ini Wilayah yang Merasakannya

Tren
Analisis Gempa Pacitan M 5,0 Selasa Pagi, Disebabkan Deformasi Batuan di Lempeng Indo-Australia

Analisis Gempa Pacitan M 5,0 Selasa Pagi, Disebabkan Deformasi Batuan di Lempeng Indo-Australia

Tren
Peneliti Ungkap Suara Makhluk Hidup Terbesar di Dunia yang Sudah Berumur 12.000 Tahun

Peneliti Ungkap Suara Makhluk Hidup Terbesar di Dunia yang Sudah Berumur 12.000 Tahun

Tren
Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

Tren
Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Tren
Rincian Formasi CPNS Sekolah Kedinasan 2024, STAN Terbanyak

Rincian Formasi CPNS Sekolah Kedinasan 2024, STAN Terbanyak

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Disiarkan di RCTI, Kick Off 20.00 WIB

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Disiarkan di RCTI, Kick Off 20.00 WIB

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com