Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gus Sholah, Sang Pengingat Pentingnya Menjaga Persatuan

Kompas.com - 03/02/2020, 05:21 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Salahuddin Wahid atau Gus Sholah meninggal dunia pada usia 77 tahun, Minggu (2/2/2020) malam.

Gus Sholah meninggal karena sakit yang dideritanya. Ia menjalani operasi bedah jantung dan kondisinya terus menurun hingga akhirnya berpulang di RS Jantung Harapan Kita, Jakarta.

Semasa hidupnya, Gus Sholah merupakan sosok yang dinilai idealis dan selalu mengingatkan akan pentingnya persatuan dan kesatuan masyarakat.

Pada tahun politik, 2018-2019, Gus Sholah selalu muncul dengan pernyataan-pernyataan yang menyejukkan dan selalu mengingatkan untuk menjaga persaudaraan.

Mengenang Gus Sholah, berikut sejumlah pernyataannya yang mengingatkan masyarakat untuk tak terpecah belah karena politik.

Baca juga: NU: Berpulangnya Gus Sholah, Kehilangan Besar Kita Semua...

Pesan untuk elite politik

Jelang Pilpres 2019, adik Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid ini, mengharapkan pemilihan presiden berjalan damai.

Ia mengingatkan para elite politik untuk tidak mengeluarkan penyataan provokatif.

"Para elite politik kita harap tidak keluarkan kata-kata yang bisa menyulut emosi atau kemarahan," ujar Gus Sholah, seperti diberitakan Kompas.com, 1 November 2018.

Kampanye jelang pemilu yang berlangsung berbulan-bulan, kata dia, jangan dihabiskan untuk memicu pertengkaran, terutama di media sosial.

Pada sebuah kesempatan lain, Gus Sholah juga mengingatkan agar kontestasi politik tak membuat persaudaraan rusak.

"Kan eman-eman (sayang), hanya karena pemilu, kemudian kita ribut dengan kawan kita, dengan saudara kita," ujar Gus Sholah.

Ia juga menekankan, agar masyarakat mendukung siapa pun yang jadi pemenang pemilu. Untuk itu, diperlukan sikap legowo.

Baca juga: Meninggal Dunia karena Sakit, Ini Profil dan Perjalanan Gus Sholah...

"Kita harus menerima ketentuan Allah. Siapa pun yang menang, mari kita dukung," ujar Gus Sholah.

Dalam beberapa kesempatan, Gus Sholah juga selalu melontarkan pernyataan  yang menyerukan agar seluruh elemen bangsa dapat menjaga keberagaman, saling menghargai antar-sesama serta tidak merasa sebagai paling benar.

Selain itu, ia mengajak masyarakat mengehentikan caci maki, fitnah, ataupun ucapan yang menyinggung orang lain.

Dalam hal ini, Gus Sholah menggandeng para tokoh dan ulama melakukan upaya bersama.

"Mudah-mudahan sadarlah. Saya kira, hoaks itu fitnah, enggak benar. Fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan. Harus ingat dosalah," ujar Gus Sholah.

Selamat jalan, Gus Sholah...

(Sumber: Kompas.com/Moh.Syafii, Jessi Carina| Editor: Farid Assifa,, Khairina, Robertus Belarminus, Dian Maharani)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com