Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Peluncuran Roket Saturn 1 milik AS

Kompas.com - 27/10/2019, 06:50 WIB
Rosiana Haryanti,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dekade 1960-an dikenal dengan adanya perlombaan antariksa antara dua negara adidaya, yakni Uni Soviet dan Amerika Serikat (AS).

Perlombaan yang dimulai pada tahun 1957 tersebut mengejutkan banyak negara dengan keberhasilan peluncuran Sputnik oleh Uni Soviet.

Setelah itu, AS kemudian berlomba untuk menyaingi Soviet dengan meluncurkan program antariksa.

Menurut laman Britannica, program ini menjadi salah satu perhatian khusus dari Presiden John F. Kennedy ketika ia terpilih pada tahun 1961.

Soviet kemudian kembali mengejutkan dunia dengan melakukan peluncuran manusia pertama, yaitu Yuri A. Gagarin ke orbit bumi pada 12 April 1961.

Setelah itu, pemerintahan Kennedy mengajukan sebuah proposal ambisius untuk mengejar ketertinggalan eksplorasi antariksa dari Soviet. Kennedy berencana untuk membawa manusia ke bulan.

Kemudian pada 25 Mei 1961, Kennedy melemparkan tantangan tersebut di depan Kongres dengan sebuah pidato.

"Bangsa ini, harus berkomitmen untuk mencapai tujuan, sebelum dekade ini keluar, untuk mendaratkan seorang pria di Bulan dan mengembalikannya dengan selamat ke Bumi," kata Kennedy kala itu.

Setelah itu, maka dimulailah misi Apollo. Arsip pemberitaan New York Times 29 Mei 1964 menyebutkan, salah satu tahap awal keberhasilan program tersebut adalah peluncurkan roket Saturn 1.

Keberhasilan itu merupakan langkah simbolis program fantastis yang nantinya akan menempatkan manusia untuk mendaratkan dua astronot di permukaan bulan.

Secara teknis, penerbangan tidak membawa Proyek Apollo lebih dekat ke bulan. Namun secara psikologis hal itu dapat membangkitkan kembali minat dan dukungan dalam proyek yang pada saat itu tidak didukung oleh parlemen terutama dari Partai Republik.

Saturn dalam eksplorasi ruang angkasa merupakan salah satu dari beberapa alat kelengkapan yang digunakan untuk meluncurkan pesawat ke laur atmosfer.

Roket ini dikembangkan oleh AS pada tahun 1958 guna dimanfaatkan untuk pengembangan program Apollo atau khusus untuk pendaratan di bulan. Roket setinggi 50 meter tersebut memiliki bobot 420 kilogram dan diluncurkan dari Kennedy Space Center NASA.

Peluncuran pertama dilakukan pada tanggap 27 Okotber 1961. Sukses peluncuran ini kemudian diikuti oleh sembilan peluncuran lain.

Salah satunya adalah roket Saturn IB yang digunakan untuk peluncuran misi Apollo Earth baik yang tanpa awak maupun yang berawak (1966-1968).

Kemudian roket Saturn V yang diluncurkan pertama kali pada 9 November 1967. Roket ini digunakan untuk 10 misi Apollo berawak pada kurun waktu tahun 1968-1972, serta untuk misi tak berawak pada tahun 1973.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com