Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini Dalam Sejarah: Meteor Berdiameter 5-10 Meter Meledak di Bone

Kompas.com - 08/10/2019, 05:30 WIB
Mela Arnani,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tepat pada 8 Oktober 2009 silam, sebuah meteor meledak di kawasan teluk Bone, Sulawesi Selatan.

Diberitakan Harian Kompas, 9 Oktober 2009, dentuman kilatan cahaya kemerahan dan asap terjadi sekitar pukul 10.30 Wita.

Dentuman beruntun yang begitu keras diikuti gempa ringan tersebut mulanya diduga pesawat jatuh.

Kepolisian setempat saat itu menerima laporan sejumlah warga Pantai Tanjung Palete yang mengatakan bahwa melihat benda memancarkan api dan adanya kepulan asap di angkasa.

Adanya dentuman juga dilaporkan warga Kabupaten Wajo yang berbatasan dengan Bone.

Baca juga: Rahasia Alam Semesta: Perbedaan Asteroid, Komet, dan Meteor

Diduga pesawat TNI

Kepolisian Bone yang mendapati laporan masyarakat ini melakukan penelusuran.

Sementara itu, muncul dugaan-dugaan bahwa suara mirip ledakan di Kabupaten Bone ini merupakan suara pesawat Sukhoi milik TNI AU yang tengah berlatih.

Namun, hal itu dibantah oleh Komandan Pangkalan TNI AU Sultan Hasanuddin Makassar kala itu yang dijabat Ida Bagus Putu Dunia.

Menurut Putu, pesawat yang berlatih tak menggunakan kecepatan suara.

"Hari ini memang ada latihan rutin di atas wilayah Kabupaten Talakar. Namun, dalam latihan ini, tak ada pesawat yang menggunakan kecepatan suara. Jadi, tidak ada yang menimbulkan efek sonic boom," kata Putu saat itu.

Enam pesawat latihan TNI AU seluruhnya dialporkan kembali dengan selamat dan tak ada insiden.

Berdasarkan informasi yang ada, sepanjang hari itu juga tak ada laporan pesawat hilang kontak di wilayah udara Kabupaten Bone.

Baca juga: Ledakan Meteor Pernah Terjadi di Bone

Asteroid

Peneliti utama Astronomi dan Astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) memperkirakan ledakan keras di udara yang terjadi di Bone karena benda langit yang jatuh.

Hasil analisisnya, benda langit tersebut berupa meteroit yang tergolong cukup besar.

Dilansir dari pemberitaan 18 Februari 2013, misteri ledakan tersebut terkuak setelah badan antariksa Amerika Serikat (NASA) mengungkapkan hasil analisisnya.

Pada 19 Oktober 2009, NASA menemukan jika dentuman disebabkan oleh asteroid yang memasuki atmosfer Bumi dan meledak.

Analisis infrasound International Monitoring System (IMS) Infrasound Station of the Comprehensive Nuclear-Test-Ban Treaty Organization (CTBTO) menemukan, asteroid berdiameter 5-10 meter dengan energi ledakan setara 50 kiloton TNT.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Tren
Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Tren
Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Tren
Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Tren
Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com