Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Salah, Minum Banyak Air Sepanjang Hari Bukan Solusi Dehidrasi

Kompas.com - 21/08/2019, 18:56 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber Time

KOMPAS.com - Bukan rahasia lagi bahwa manusia butuh banyak minum agar tetap terhidrasi. Pasalnya, mengalami dehidrasi dapat mengganggu fungsi tubuh manusia.

Hal ini kembali ditegaskan dalam sebuah studi tahun 2018 dalam jurnal Frontiers in Physiology. Hasil studi menyebut bahwa dehidrasi adalah hambatan pada kinerja manusia.

Dehidrasi dapat menyebabkan kelelahan dan daya tahan tubuh melemah, bahkan dehidrasi ringan dapat mengganggu suasana hati seseorang atau kemampuan untuk berkonsentrasi.

Dilansir dari Time, Rabu (14/8/2019), minum air adalah cara yang efektif bagi kebanyakan orang untuk tetap terhidrasi.

National Academy of Medicine merekomendasikan agar wanita dan pria dewasa agar minum setidaknya 2,6 hingga 3,6 liter air setiap hari.

Baca juga: Minum Air Dingin Saat Cuaca Panas Ternyata Baik, Tapi ...

Namun, menenggak air dalam jumlah yang banyak pada pagi, siang dan malam hari, bukanlah cara terbaik untuk memenuhi persyaratan hidrasi tubuh.

"Jika anda minum air dan dalam dua jam urin yang anda keluarkan sangat sering, itu berarti air tidak bertahan," kata David Niemen, profesor kesehatan masyarakat di Appalachian State University dan direktur Human Performance Lab di North Carolina Research Campus.

Niemen juga mengatakan bahwa air punya kecenderungan untuk menyelinap melalui sistem pencernaan manusia ketika tidak disertai dengan makanan atau nutrisi.

Hal itu terjadi ketika orang minum air dalam jumlah besar saat perutnya kosong.

"Tidak ada manfaat dari konsumsi semacam itu," katanya.

Faktanya, urine jernih adalah tanda overhydration atau hidrasi berlebihan, menurut Klinik Cleveland.

Beberapa penelitian terbaru mendukung klaim Niemen bahwa minum banyak air bukanlah cara terbaik untuk tetap terhidrasi.

Sebuah studi tahun 2015 di American Journal of Clinical Nutrition, para peneliti membandingkan efek hidrasi jangka pendek lebih dari selusin minuman yang berbeda.

Mulai dari air putih, susu, teh dan bir, hingga "solusi rehidrasi yang diformulasikan khusus".

"Berdasarkan analisis urine yang dikumpulkan dari para peserta penelitian, para peneliti menyimpulkan bahwa beberapa minuman - termasuk susu, teh, dan jus jeruk, tetapi bukan minuman olahraga - lebih menghidrasi daripada air putih," demikian hasil studi tersebut.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D saat Terpapar Sinar Matahari?

Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D saat Terpapar Sinar Matahari?

Tren
Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Tren
7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

Tren
BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

Tren
Masalah Tiga Tubuh

Masalah Tiga Tubuh

Tren
Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Tren
Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Tren
Ramai soal Sesar Sumatera Disebut Picu Tsunami pada 2024, BMKG: Hoaks

Ramai soal Sesar Sumatera Disebut Picu Tsunami pada 2024, BMKG: Hoaks

Tren
Warganet Keluhkan Sering Sakit Usai Vaksin AstraZeneca, Epidemiolog: Vaksin Tak Bikin Rentan Sakit

Warganet Keluhkan Sering Sakit Usai Vaksin AstraZeneca, Epidemiolog: Vaksin Tak Bikin Rentan Sakit

Tren
Aturan Batas Usia Masuk TK, SD, SMP, SMA di PPDB 2024, Simak Syaratnya

Aturan Batas Usia Masuk TK, SD, SMP, SMA di PPDB 2024, Simak Syaratnya

Tren
Membedah Kekuatan Guinea U23, Lawan Indonesia di Perebutan Tiket Terakhir ke Olimpiade Paris

Membedah Kekuatan Guinea U23, Lawan Indonesia di Perebutan Tiket Terakhir ke Olimpiade Paris

Tren
Pria 28 Tahun Ditangkap karena Merampok Rp 60 Juta Menggunakan Gunting

Pria 28 Tahun Ditangkap karena Merampok Rp 60 Juta Menggunakan Gunting

Tren
Siap-siap, Pendaftaran CPNS Dibuka Juni 2024, Kuota 1,2 Juta Formasi

Siap-siap, Pendaftaran CPNS Dibuka Juni 2024, Kuota 1,2 Juta Formasi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com