Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bataviasche Nouvelles, Surat Kabar Pertama di Indonesia

Kompas.com - 23/05/2024, 15:00 WIB
Ini Tanjung Tani,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berdasarkan sejarah perkembangan pers di Indonesia, surat kabar sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda.

Surat kabar pertama yang dimiliki Indonesia adalah Bataviasche Nouvelles atau nama lengkapnya Bataviasche Nouvelles en Politique Raisonnementen.

Bataviasche Nouvelles en Politique Raisonnementen (Berita dan Penalaran Politik Batavia), pertama kali terbit di Batavia (Jakarta), pada 7 Agustus 1744.

Surat kabar ini diterbitkan oleh Jan Erdmans Jordens, seorang saudagar di Batavia, pada masa Gubernur Jenderal Willem Baron van Imhoff (1743–1750).

Berikut sejarah Bataviasche Nouvelles.

Baca juga: Sejarah Surat Kabar Indonesia dari Zaman Belanda hingga Reformasi

Bermula dari Memorie der Nouvelles

Sejarah surat kabar pertama kali dikenal di Indonesia tidak lepas dari terbitnya Memorie der Nouvelles.

Memorie der Nouvelles adalah surat kabar di kalangan internal VOC yang diterbitkan atas perintah Gubernur Jenderal pertama VOC Jan Piterszoon Coen.

Memorie der Nouvelles diterbitkan pertama kali pada 1615.

Tampilan Memorie der Nouvelles sangat sederhana, bahkan masih ditulis tangan pada kertas folio dengan empat halaman.

Memorie der Nouvelles biasanya memberitakan tentang kegiatan perdagangan di Batavia maupun pos-pos perdagangan Belanda.

Surat kabar ini tidak diedarkan untuk publik, hanya untuk para pejabat dan pegawai kompeni saja.

Namun, Memorie der Nouvelles tidak hanya dibaca oleh pegawai VOC di Batavia, tetapi juga ole para pejabat Belanda di Ambon. Terbitan ini bertahan sampai tahun 1644.

Baca juga: Kisah Surat Kabar Poetri Hindia dalam Memajukan Perempuan

Lahirnya Bataviasche Nouvelles

Perkembangan surat kabar pada masa kolonial Belanda memasuki tahap baru seiring pengenalan mesin cetak.

Pada 1624, mesin cetak sebenarnya sudah dibawa masuk ke Indonesia, tetapi hanya digunakan sebagai pencetak brosur, almanak, buku, serta cetakan lainya yang berhubungan dengan penyebaran agama.

Jan Erdmans Jordens, seorang saudagar sekaligus salah satu pegawai VOC, meminta kepada Van Imhoff untuk membangun sebuah usaha di media cetak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com