Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isi Prasasti Canggu Peninggalan Kerajaan Majapahit

Kompas.com - 20/01/2024, 19:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kemdikbud

KOMPAS.com - Prasasti Canggu atau Prasasti Trowulan I adalah peninggalan Kerajaan Majapahit yang berasal dari tahun Saka 1280 (1358 Masehi).

Berdasarkan tahun pembuatannya, diketahui bahwa prasasti ini dikeluarkan oleh Prabu Hayam Wuruk, yang memerintah pada periode 1350-1389 dan membawa Majapahit pada puncak kejayaannya.

Banyak informasi penting yang diungkap Prasasti Canggu, mulai dari pelabuhan utama Majapahit hingga sungai yang digunakan sebagai jalur aktivitas perdagangan di Kerajaan Majapahit.

Baca juga: Canggu, Pelabuhan Utama Kerajaan Majapahit

Isi Prasasti Canggu

Prasasti Canggu berupa lima lempeng tembaga yang dikeluarkan oleh Prabu Hayam Wuruk pada 1280 Saka atau tepatnya 7 Juli 1358.

Prasasti Canggu dikeluarkan oleh Prabu Hayam Wuruk setelah menyadari pentingnya perahu tambang atau tambangan bagi negerinya.

Perahu tambang adalah perahu penyeberangan sebagai alat transportasi dua daerah yang dipisahkan oleh sungai, yang dijalankan menggunakan tambang atau tali besar dan panjang.

Pada masa Majapahit, fungsi perahu tambang sangat vital karena menghubungkan wilayah pusat dan daerah.

Baca juga: Mengapa Majapahit Dianggap sebagai Puncak Kejayaan Maritim Nusantara?

Kerajaan Majapahit adalah kerajaan agraris dan maritim yang ibu kotanya terletak di pedalaman.

Oleh sebab itu, sungai menjadi jalur aktivitas perdagangan dan transportasi yang vital bagi Kerajaan Majapahit.

Pada zaman dulu, Sungai Brantas merupakan sungai yang digunakan sebagai jalur aktivitas perdagangan di Kerajaan Majapahit.

Dalam Prasasti Canggu disebutkan hak-hak istimewa yang diberikan kepada para penjaga tempat penyeberangan sungai, khususnya di aliran Bengawan Solo dan Sungai Brantas.

Terdapat 33 desa penyeberangan di tepi Bengawan Solo dan 44 desa di tepi Sungai Brantas.

Dari sejumlah desa penyebrangan itu, beberapa di antaranya berkembang menjadi pelabuhan sungai yang besar, yaitu Canggu, Bubat, dan Terung.

Canggu merupakan nama pelabuhan utama Kerajaan Majapahit yang menjadi pusat perdagangan dan menjadi tempat bertemunya banyak pedagang lintas daerah.

Kini, Canggu menjadi desa di wilayah Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com