KOMPAS.com - Zaman Neozoikum atau zaman kehidupan baru merupakan zaman yang paling penting bagi peradaban manusia.
Pasalnya, manusia purba baru ditemukan pada zaman Neozoikum.
Selain itu, ciri lain dari Neozoikum adalah zaman di mana hewan reptil besar telah punah, sedangkan hewan menyusui atau mamalia semakin berkembang.
Lantas, kenapa pada zaman Neozoikum reptil-reptil besar bisa punah?
Baca juga: Zaman Neozoikum atau Kainozoikum: Pembagian dan Ciri-ciri
Reptil-reptil besar seperti dinosaurus muncul pada zaman Mesozoikum, tepat sebelum zaman Neozoikum.
Penemuan fosil tulang, gigi, dan bukti-bukti lainnya mengungkap bahwa dinosaurus setidaknya pernah menghuni Bumi selama sekitar 230 juta tahun.
Hingga kini, tidak ditemukan satu pun fosil dinosaurus yang usianya lebih muda dari 66 juta tahun.
Dengan kata lain, dinosaurus dan reptil-reptil raksasa lainnya seakan lenyap atau memang punah pada saat memasuki periode Neozoikum.
Para ahli masih memperdebatkan penyebab reptil-reptil besar dan hewan raksasa lainnya punah pada zaman Neozoikum.
Melansir National Geographic, setidaknya ada dua teori yang paling dipercaya terkait penyebab punahnya para reptil raksasa seperti dinosaurus.
Baca juga: Perkembangan Bumi pada Masa Neozoikum
Dua teori terkenal tersebut yaitu:
Salah satu teori yang paling terkenal untuk kepunahan dinosaurus adalah hipotesis Alvarez.
Pada 1980, dua ilmuwan mengusulkan gagasan bahwa meteor seukuran gunung menabrak Bumi sekitar 66 juta tahun lalu, mengisi atmosfer dengan gas, debu, dan puing-puing yang secara drastis mengubah iklim.
Bukti kuncinya adalah jumlah iridium logam yang sangat tinggi dalam lapisan Kapur-Paleogen atau K-Pg—zona batas geologis yang tampaknya menutupi lapisan batuan yang diketahui mengandung fosil dinosaurus.
Iridium relatif langka di kerak bumi, tetapi lebih berlimpah di meteorit berbatu.