Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Situs Watu Gilang di Bantul

Kompas.com - 20/07/2023, 20:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Di Pulau Jawa, terdapat dua situs yang dinamai Watu Gilang, yakni di Bantul, Yogyakarta, dan di Malang, Jawa Timur.

Situs Watu Gilang di Bantul terletak di Dusun Gilang, Desa Baturetno, Kepanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Di situs ini terdapat batu berbentuk balok persegi panjang berukuran cukup besar dengan dihiasi relief yang indah.

Akan tetapi, sumber informasi mengenai batu ini sangat terbatas, sehingga para ahli kesulitan untuk mengungkap latar belakang sejarahnya.

Baca juga: Situs Watu Gudig, Dinamai Seperti Penyakit Kulit

Sejarah Watu Gilang

Watu Gilang berupa batu monolit, yakni batu tunggal yang masif (besar) dan terbentuk secara alami.

Jenis batu ini merupakan batu tuf, atau batu putih yang mengandung debu vulkanik dari letusan gunung berapi.

Watu Gilang berbentuk balok persegi panjang setinggi 1 meter dengan ukuran alas 2,55 x 2 meter, dan ukuran permukaannya 2,4 x 2,3 meter.

Bagian alas batu ini rata dan di tengahnya terdapat lubang sedalam 15 sentimeter dengan diameter 18 sentimeter.

Baca juga: Situs Orang Kayo Hitam, Warisan Sejarah Dua Agama di Jambi

Selain ukurannya yang besar, keunikan Watu Gilang ada pada relief yang menghiasi keempat sisinya.

Pada setiap sisinya terdapat relief sulur-suluran, ornamen bunga, serta ukiran binatang ikan, musang, sapi, kambing, burung, kuda, kuda terbang, dan gajah.

Relief binatang yang dikombinasikan dengan sulur-suluran dan ornamen bunga, diduga merupakan sebuah perlambangan dari tokoh-tokoh dalam wayang.

Sayangnya, terkait sejarah atau asal-usul Situs Watu Gilang hingga saat ini masih menjadi misteri.

Tidak diketahui pasti kapan situs ini dibangun ataupun kegunaannya karena kurangnya sumber sejarah.

Melansir laman Kemdikbud, Watu Gilang dipercaya sebagai singgasana raja-raja Kerajaan Mataram Islam.

Baca juga: Situs Liyangan, Bekas Permukiman Masyarakat Mataram Kuno

Namun, sebuah laporan penelitian berupa skripsi Jurusan Arkeologi Universitas Gajah Mada (UGM) tahun 2005 yang ditulis oleh Herindra Wikan Nur Pragnyana, berjudul Potensi Situs-Situs Masa Klasik di Kawasan Piyungan dan Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyebut Situs Watu Gilang pada zaman dulu merupakan sebuah petapaan dari Kyai Gejawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com