Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahmah El Yunusiyah, Tokoh Emansipasi Wanita dari Padang Panjang

Kompas.com - 04/07/2023, 19:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Pada masa penjajahan, Indonesia memiliki sejumlah tokoh emansipasi wanita, salah satunya Rahmah El Yunusiyah.

Meski nama Rahmah El Yunusiyah tidak sepopuler Raden Ajeng Kartini, perannya tidak mungkin dikesampingkan.

Rahmah El Yunusiyah adalah seorang reformator pendidikan Islam dan pejuang kemerdekaan Indonesia yang lahir di Padang Panjang dan terkenal sebagai pendiri Diniyah Putri.

Diniyah Putri tercatat sebagai sekolah khusus perempuan pertama, yang tidak mudah didirikan pada masa penjajahan Belanda.

Selain memperjuangkan hak perempuan, Rahmah juga aktif di bidang pergerakan sosial, keagamaan, dan politik, hingga mendapat tanda kehormatan dari dalam dan luar negeri.

Berikut ini biografi singkat dan peran Rahmah El Yunusiyah.

Baca juga: Ruhana Kuddus, Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia

Tidak mengenyam pendidikan formal

Melansir laman Kemdikbud, Rahmah El Yunusiyah lahir pada 29 Desember 1900, di Bukit Surungan, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat.

Ia merupakan putri dari Syekh Muhammad Yunus dan Rafi’ah.

Rahmah kecil tidak mengenyam pendidikan formal. Ia dibimbing oleh sang ayah, yang merupakan seorang qadhi atau hakim agama yang juga dikenal sebagai cendekiawan Islam.

Sepeninggal ayahnya, Rahmah dibimbing oleh kakak-kakanya hingga mahir membaca dan menulis Arab serta Latin.

Rahmah juga belajar pada sejumlah ulama terkenal Minangkabau, salah satunya Haji Abdul Karim Amrullah, ayah dari Buya Hamka.

Selain itu, ia pernah menerima beberapa pelatihan kebidanan di rumah sakit setempat.

Baca juga: Kowani, Federasi Organisasi Perempuan Pertama di Indonesia

Apa saja peran Rahmah El Yunusiyah?

Pada saat remaja, Rahmah El Yunusiyah pernah menikah, tetapi kemudian bercerai.

Setelah bercerai, Rahmah fokus memperjuangkan cita-citanya untuk menghilangkan diskriminasi yang diterima perempuan, khususnya di bidang pendidikan.

Rahmah ingin setiap perempuan mengerti hak dan kewajibannya sebagai anggota masyarakat melalui pendidikan yang layak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com