Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Latar Belakang Pembebasan Irian Barat Melalui Operasi Militer

Kompas.com - 07/02/2023, 18:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Setelah Konferensi Meja Bundar (KMB) pada 1949, konflik Indonesia-Belanda masih menyisakan masalah Irian Barat.

Hasil KMB yang ditandatangani pada 27 Desember 1949 menyatakan bahwa Irian Barat masih dipertahankan Belanda dan akan dibicarakan lagi paling lambat satu tahun setelah KMB.

Namun hingga satu dekade setelah KMB, masalah Irian Barat tidak kunjung selesai, sehingga pemerintah Indonesia menempuh jalan militer.

Berikut latar belakang pembebasan Irian Barat melalui operasi militer.

Baca juga: Sejarah Irian Barat hingga Bergabung ke Indonesia

Diplomasi dan konfrontasi politik mengalami jalan buntu

Latar belakang terjadinya upaya pembebasan Irian melalui operasi militer adalah jalan diplomasi dan konfrontasi politik serta ekonomi yang dilakukan Indonesia mengalami kebuntuan.

Ketika Belanda tidak menepati hasil KMB, pemerintah Indonesia mulai menempuh perjuangan diplomasi.

Namun, hingga akhir 1951, masalah Irian Barat belum juga terpecahkan karena kegagalan penyelesaian secara bilateral.

Karena itu, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk mengajukan masalah Irian Barat dalam sidang Majelis Umum PBB pada September 1954.

Selanjutnya, Pemerintah Indonesia mengajukan resolusi masalah Irian Barat kepada Panitia Politik PBB pada 23 November 1954.

Sayangnya, resolusi tersebut ditolak dalam sidang Majelis Umum PBB pada 10 Desember 1954.

Baca juga: Operasi Trikora, Upaya Indonesia Merebut Irian Barat

Setelah diplomasi multilateral juga mengalami kegagalan, perundingan bilateral kembali dilakukan, tetapi Belanda berusaha untuk tidak menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia.

Karena diplomasi tidak mendapat tanggapan yang memuaskan, mulai 1957 Indonesia menyatakan dengan tegas akan menempuh jalan lain.

Pernyataan Pemerintah Indonesia tersebut masih tidak mengubah pendirian Belanda, bahkan mereka menolak membicarakan masalah Irian Barat lagi.

Untuk itu, konfrontasi politik dan ekonomi dilakukan. Indonesia mengambil alih perusahaan-perusahaan Belanda di Indonesia dan memutuskan hubungan diplomatik dengan Belanda.

Ternyata tidak hanya jalan diplomasi bilateral dan multilateral yang mengalami kebuntuan, upaya pembebasan Irian Barat dengan konfrontasi politik dan ekonomi pun diabaikan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com