Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Masuknya Islam Melalui Jalur Pendidikan atau Pengajaran

Kompas.com - 16/01/2023, 19:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Supaya ajaran Islam di Nusantara dapat berkembang, para ulama melakukan berbagai strategi dakwah.

Salah satu strategi dakwah penyebaran Islam di Nusantara dilakukan dengan beragam cara. Salah satunya pendidikan.

Lantas, bagaimana cara masuknya Islam melalui jalur pendidikan atau pengajaran?

Baca juga: Strategi Dakwah Penyebaran Islam di Nusantara dalam Bidang Pendidikan

Mendirikan pesantren

Cara masuknya Islam melalui jalur pendidikan adalah dengan mendirikan sebuah pesantren.

Pesantren pertama di Indonesia adalah Pesantren Sidogiri. Pesantren ini didirikan oleh Sayyid Sulaiman dengan dibantu oleh Kiai Aminullah pada 1718.

Sebelum berdakwah, para tokoh Islam, yaitu Wali Songo, akan lebih dulu mendirikan sebuah bangunan sebagai sarana dakwah. Salah satunya adalah langgar atau masjid.

Umumnya, langgar atau masjid ini didirikan di dekat rumah-rumah yang mereka tinggali. Tujuannya untuk memudahkan para ulama dalam menyebarkan ajaran Islam.

Setelah dakwah mereka diterima masyarakat, dibangunlah sebuah sarana pendidikan berupa pondok pesantren.

Pondok pesantren ini kemudian digunakan untuk menampung warga sekitar atau orang dari berbagai daerah yang ingin belajar ilmu Islam bersama para wali.

Adapun ajaran Islam yang diajarkan di pesantren adalah ilmu aqidah, hadis, fiqih, dan tafsir.

Selain itu, mereka juga diajarkan ilmu ketatanegaraan, ekonomi, pertanian, dan bela diri.

Tujuan pendidikan pesantren ialah untuk menghasilkan pendakwah yang tangguh dan cerdas.

Orang-orang yang belajar di pondok pesantren disebut sebagai santri.

Bagi para santri yang sudah mampu mengajar atau melanjutkan penyebaran ajaran Islam, mereka akan diperbolehkan kembali ke rumah masing-masing.

Hal ini menjadi salah satu cara agar ajaran Islam terus disebarluaskan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perlawanan Nonkooperatif Kelompok Sukarni terhadap Jepang

Perlawanan Nonkooperatif Kelompok Sukarni terhadap Jepang

Stori
Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Stori
Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com