KOMPAS.com - Megawati Soekarnoputri adalah presiden perempuan pertama di Indonesia yang menjabat pada periode 2001-2004.
Megawati menggantikan kedudukan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, yang lengser dari jabatannya sebagai Presiden Indonesia pada 2001.
Semasa kepemimpinannya, Megawati telah menerapkan kebijakan di berbagai bidang yang dinilai sukses di tingkat politik dan pemerintahan.
Lantas, apa saja keberhasilan yang dicapai Megawati Soekarnoputri sebagai presiden kelima Indonesia pada masa Reformasi?
Baca juga: Masa Reformasi di bawah Pemerintahan Megawati Soekarnoputri
Sebagai pemimpin negara, sudah menjadi tugas Megawati untuk menjaga keutuhan rakyat, baik secara sosial maupun ekonomi.
Oleh sebab itu, Megawati menetapkan beberapa kebijakan, salah satunya yaitu dengan berani mengakhiri program reformasi kerja sama dengan International Monetary Fund (IMF) pada 2003.
Megawati memilih untuk menutup perusahaan negara dan melakukan divestasi (penarikan dana) untuk menutup defisit anggaran negara.
Baca juga: Sejarah Terbentuknya International Monetary Fund (IMF)
Usai menghentikan kerja sama dengan IMF, Megawati mengeluarkan Instruksi Presiden No. 5 Tahun 2003 tentang Paket Kebijakan Ekonomi untuk menjaga stabilitas ekonomi makro.
Beberapa poin penting dalam kebijakan itu adalah sebagai berikut.
Instruksi presiden ini memberikan dampak yang cukup signifikan. Kurs Rupiah mulanya Rp 9.800 menjadi Rp 9.100.
Kemudian, tingkat inflasi juga menurun dari 13,1 persen menjadi 6,5 persen, sementara pertumbuhan ekonomi meningkat sebanyak 2 persen.
Demikian pula dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dari 459 menjadi 852 pada 2004.
Baca juga: Penyebab Inflasi Setelah Proklamasi Kemerdekaan
Pada 2002, nilai ekspor tercatat sebesar 57.158 miliar dollar AS dan impor sebesar 31.229 miliar dollar AS.
Pada 2003, terjadi peningkatan ekspor, menjadi 61.02 miliar dollar AS dan 32.39 miliar dollar AS.
Selain fokus pada bidang ekonomi, Presiden Megawati juga memperhatikan keamanan negara.