Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Perang Paregreg dan Perang Bubat

Kompas.com - 18/11/2021, 10:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang menguasai Nusantara dan dianggap sebagai salah satu negara terbesar dalam sejarah Indonesia.

Selama dua abad lebih berdiri, yakni antara 1293-1520 M, terjadi sejumlah peperangan yang disebabkan oleh faktor eksternal ataupun internal kerajaan.

Dari sejumlah peperangan tersebut, terdapat dua pertempuran yang cukup menggoyahkan kedigdayaan Majapahit, yakni Perang Bubat dan Perang Paregreg.

Beberapa sejarawan bahkan menyebut dua peperangan inilah yang menjadi penyebab runtuhnya Kerajaan Majapahit.

Lantas, apa perbedaan Perang Paregreg dan Perang Bubat yang sama-sama melemahkan Majapahit?

Perang Bubat

Perang Bubat dan Perang Paregreg sebenarnya tidak memiliki kaitan. Baik penyebab, lokasi, hingga pihak yang terlibat dalam kedua pertempuran ini pun berbeda.

Perang Bubat terjadi pada 1357 M, melibatkan Kerajaan Sunda Galuh dengan Kerajaan Majapahit.

Pertempuran yang terjadi pada masa pemerintahan Prabu Hayam Wuruk ini bertempat di alun-alun Bubat, bagian utara Trowulan, Mojokerto.

Perang Bubat terjadi akibat perselisihan antara Mahapatih Gajah Mada dengan Prabu Maharaja Linggabuana dari Kerajaan Sunda Galuh.

Baca juga: Perang Bubat: Latar Belakang, Lokasi, dan Dampaknya

Kala itu, rombongan Prabu Linggabuana mengantar putrinya, Dyah Pitaloka Citraresmi, ke Majapahit untuk dinikahi Prabu Hayam Wuruk.

Namun, Gajah Mada, yang berambisi mewujudkan Sumpah Palapa, menganggap kedatangan rombongan Sunda sebagai bentuk penyerahan diri dan Dyah Pitaloka Citraresmi adalah upetinya.

Tanpa sepengetahuan Hayam Wuruk, Gajah Mada mengerahkan pasukannya ke Pesanggrahan Bubat untuk menyerang rombongan raja Sunda yang tidak mau mengakui superioritas Majapahit.

Pihak Sunda pun terpaksa melawan meski jumlah tentara yang dibawa hanya sedikit. Pertempuran tidak seimbang ini akhirnya dimenangkan pihak Majapahit.

Bahkan seluruh rombongan Prabu Linggabuana dikabarkan tewas, menyisakan Dyah Pitaloka Citraresmi, yang kemudian memilih untuk mengakhiri hidupnya sendiri.

Setelah peperangan, Hayam Wuruk sangat menyesalkan tindakan Gajah Mada dan hubungan keduanya pun menjadi renggang. Oleh karena itu, Perang Bubat disebut sebagai awal mula kemerosotan Majapahit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com