Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerajaan Indraprahasta: Sejarah, Raja-Raja, dan Keruntuhan

Kompas.com - 17/06/2021, 18:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kerajaan Indraprahasta adalah kerajaan bercorak Hindu-Buddha di Pulau Jawa yang berdiri pada tahun 398 Masehi.

Pendiri sekaligus raja pertama kerajaan ini adalah Maharesi Sentanu, yang datang dari India.

Kerajaan Indraprahasta terletak di lereng Gunung Ceremai atau Indrakila, Jawa Barat.

Sejarah berdirinya Kerajaan Indraprahasta

Sebelum terbentuk menjadi kerajaan, Indraprahasta adalah sebuah mandala (wilayah kekuasaan) yang berada di bawah Kerajaan Salakanegara.

Pada awal abad ke-4 Masehi, banyak kelompok pendatang dari India yang bermukim di nusantara.

Kedatangan mereka dipicu oleh perang di negeri India akibat serangan pasukan Samudra Gupta.

Baca juga: Kekaisaran Maurya: Sejarah, Raja-Raja, Masa Kejayaan, dan Kehidupan

Salah satu dari pendatang ini bernama Maharesi Sentanu Murti, yang memilih bermukim di Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon.

Maharesi Sentanu kemudian mendirikan Kerajaan Indraprahasta pada 398 Masehi, tetapi masih sebagai bawahan Kerajaan Salakanegara.

Setelah menjadi raja, Maharesi Sentanu bergelar Prabu Indraswara Salakakretabuwana.

Ia menikah dengan Permaisuri Indari, putri Prabu Darmawirya Dewawarman VIII dari Kerajaan Salakanegara.

Kerajaan Indraprahasta memiliki kesamaan nama dengan kerajaan di India.

Konon, hal ini memang disengaja dilakukan oleh Maharesi Sentanu.

Bahkan beberapa tempat juga dinamai serupa, seperti Gunung Ciremai sebagai Indrakila dan sungai yang melintasi wilayah kerajaan diberi nama Gangganadi.

Setelah Maharesi Sentanu wafat, takhta kerajaan jatuh ke tangan putranya, Jayasatyanagara.

Semenjak pemerintahan Jayasatyanagara inilah Kerajaan Indraprahasta menjadi bawahan Kerajaan Tarumanegara.

Baca juga: Kerajaan Tarumanegara: Raja-raja, Puncak Kejayaan, dan Peninggalan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com