KOMPAS.com - Harapan akan selalu ada. Begitulah keyakinan para atlet Indonesia ketika berjuang di Piala Thomas 2020.
Tepat pada final Piala Thomas 2020, 17 Oktober 2021, Indonesia menaklukkan China dengan skor telak 3-0.
Harapan yang mereka tanamkan jauh-jauh hari berujung kemenangan yang dinanti 19 tahun lamanya.
Publik Indonesia bersukacita, termasuk pemerintah di dalamnya. Karpet merah digelar untuk menyambut tim Thomas Indonesia bak pahlawan.
Janji manis soal bonus pejuang Piala Thomas dari pemerintah keluar dari bibir Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Zainudin Amali.
Baca juga: Sindiran Piala Kosong dan Bonus dari Kas Negara
Pada 27 Desember 2021, Zainudin Amali menepati janji manisnya. Sebanyak Rp 10 miliar dikeluarkan Kemenpora untuk tim Thomas Cup 2020 lewat PBSI.
Di laman resmi Kemenpora, tertulis judul 'Serahkan Bonus untuk Tim Thomas Cup 2020 kepada PBSI, Menpora Amali Tegaskan Pemerintah Perhatian Terhadap Atlet'.
Dalam artikel tersebut juga memampang foto Zainudin Amali dan Ketua Umum PBSI, Agung Firman Sampurna, yang memegang papan bertuliskan 'Bonus Thomas Cup 2020 (PB. PBSI) Rp 10.000.000.000,- (Sepulur Miliar Rupiah)'.
"Pemerintah, negara benar-benar memperhatikan (atlet), cuma kan tidak bisa grasa-grusu (mencairkan bonus) karena ini ada aturannya (undang-undang)," kata Zainudin Amali dikutip laman resmi Kemenpora.
Baca juga: Bonus Rp 10 M Dicairkan untuk Tim Piala Thomas Cup, Jonatan Christie Berterima Kasih kepada Menpora
Masih dalam situs yang sama, Agung Firman Sampurna mengungkapkan pemberian bonus tersebut sesuai dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional (SKN) dan Peraturan Presiden Nomor 44.
"Penghargaan diberikan dua, yang pertama kepada atletnya, dan kedua diberikan kepada cabang olahraga yang melakukan rekrutmen dan pembinaan," kata Agung.
Belum genap satu minggu dari pemberian bonus dari pemerintah ke tim Thomas Cup lewat PBSI, Agung Firman membuat klarifikasi.
Klarifikasi tersebut menegaskan bonus Rp 10 miliar tak seluruhnya diberikan kepada atlet, tetapi sebagian saja.
Sementara itu, sebagian lainnya untuk PBSI dalam hal ini diarahkan ke pembinaan maupun kegiatan pengembangan lainnya.
Baca juga: Klarifikasi PBSI soal Bonus dari Kemenpora untuk Tim Piala Thomas Indonesia
"Selain itu, juga ada alokasi untuk kegiatan rekrutmen, pelatihan, dan pembinaan pemain agar proses penciptaan para juara di Pelatnas Cipayung bisa terus berkelanjutan dan tidak terputus," ucap Agung, 31 Desember 2021.