KOMPAS.com - Tidak jarang pegiat olahraga merasakan sakit perut bagian kanan tiap kali memaksakan berolahraga dengan intensitas sedang-tinggi setelah makan.
Pada dasarnya, makan berat memang bisa mengganggu kinerja tubuh, terlebih sebelum melakukan olahraga.
Rangkuman Kompas Health dari Medical Express menerangkan bahwa bergerak lebih setelah makan bisa mengganggu sistem pencernaan tubuh.
Saat makan, tubuh akan tubuh akan memfokuskan aliran darah pada sistem pencernaan untuk mengekstrak nutrisi makanan. Sedangkan saat berolahraga, tubuh akan memfokuskan aliran darah pada otot.
Baca juga: Penyebab Atlet Kena Serangan Henti Jantung Saat Berolahraga
Ketika seseorang berlari tepat setelah makan misalnya, aliran darah yang seharusnya difokuskan pada sistem pencernaan justru dialihkan pada otot. Ini membuat sistem pencernaan terganggu.
Sementara itu, perut sakit setelah makan saat olahraga dikenal dengan istilah side stitch dalam dunia medis. Adapun dalam bahasa Jawa mengenalnya dengan istilah suduken.
Banyak orang menganggap suduken atau side stitch terjadi karena banyak makan.
Hal tersebut ada benarnya kendati tak semua kejadian side stitch disangkutpautkan dengan makan.
Baca juga: Pola Makan Tak Benar, Pemain Timnas Siap-siap Dijewer Shin Tae-yong
Hanya saja, pola makan untuk atlet atau pegiat olahraga pada umumnya perlu diatur.
Berikut 7 pola makan untuk atlet sebelum olahraga dilansir dari EMU Sports Medicine Nutrition tulisan Allison Mankowski.
1. Konsumsi makanan berserat setiap 2-4 jam
2. Konsumsi makanan berperforma tinggi sebelum latihan maupun kompetisi
Baca juga: Perbedaan Ukuran dan Berat Bola Futsal dengan Sepak Bola
3. Konsumsi makanan berperforma tinggi setelah latihan atau kompetisi
4. Sarapan rutin
Baca juga: 5 Makanan Sehat agar Lari Kuat
5. Makan terakhir 3-4 jam sebelum tidur
6. Jenis makanan yang tepat saat hari pertandingan/kompetisi
7. Hidrasi