Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Setelah Makan Tidak Boleh Olahraga?

Kompas.com - 28/07/2021, 14:20 WIB
Mochamad Sadheli

Penulis

KOMPAS.com - Tidak jarang pegiat olahraga merasakan sakit perut bagian kanan tiap kali memaksakan berolahraga dengan intensitas sedang-tinggi setelah makan.

Pada dasarnya, makan berat memang bisa mengganggu kinerja tubuh, terlebih sebelum melakukan olahraga.

Rangkuman Kompas Health dari Medical Express menerangkan bahwa bergerak lebih setelah makan bisa mengganggu sistem pencernaan tubuh.

Saat makan, tubuh akan tubuh akan memfokuskan aliran darah pada sistem pencernaan untuk mengekstrak nutrisi makanan. Sedangkan saat berolahraga, tubuh akan memfokuskan aliran darah pada otot.

Baca juga: Penyebab Atlet Kena Serangan Henti Jantung Saat Berolahraga

Ketika seseorang berlari tepat setelah makan misalnya, aliran darah yang seharusnya difokuskan pada sistem pencernaan justru dialihkan pada otot. Ini membuat sistem pencernaan terganggu.

Sementara itu, perut sakit setelah makan saat olahraga dikenal dengan istilah side stitch dalam dunia medis. Adapun dalam bahasa Jawa mengenalnya dengan istilah suduken.

Banyak orang menganggap suduken atau side stitch terjadi karena banyak makan.

Hal tersebut ada benarnya kendati tak semua kejadian side stitch disangkutpautkan dengan makan.

Baca juga: Pola Makan Tak Benar, Pemain Timnas Siap-siap Dijewer Shin Tae-yong

Hanya saja, pola makan untuk atlet atau pegiat olahraga pada umumnya perlu diatur.

Berikut 7 pola makan untuk atlet sebelum olahraga dilansir dari EMU Sports Medicine Nutrition tulisan Allison Mankowski.

7 Pola Makan seperti Atlet:

1. Konsumsi makanan berserat setiap 2-4 jam

  • Kebiasaan ini akan memberikan sumber energi dengan konsisten dalam metabolisme tubuh
  • Menghindari rasa lapar maupun kekenyangan saat berolahraga

2. Konsumsi makanan berperforma tinggi sebelum latihan maupun kompetisi

Baca juga: Perbedaan Ukuran dan Berat Bola Futsal dengan Sepak Bola

  • Memberikan sumber energi berkualitas
  • Pilihan harus sedang-rendah protein, berserat dan rendah lemak.
  • Makan berat 3-4 jam sebelum latihan/kompetisi dan makanan ringan sekitar 1 jam sebelum latihan/kompetisi.
  • Pilih sesuatu yang mudah dicerna yang Anda kenal dan tidak akan mengganggu perut.

3. Konsumsi makanan berperforma tinggi setelah latihan atau kompetisi

  • Membantu mengganti energi yang terbakar
  • Makanan berat harus habis dalam rentang waktu 15-60 menit.

4. Sarapan rutin

  • Sarapan dapat membantu merasa lebih waspada dan mencegah rasa terlalu lapar di kemudian hari.
  • Sarapan memecah keadaan puasa semalam dan memberi energi untuk memulai hari.

Baca juga: 5 Makanan Sehat agar Lari Kuat

5. Makan terakhir 3-4 jam sebelum tidur

  • Tidur dengan keadaan perut masih mencerna makanan akan mengganggu kualitas tidur.
  • Namun, jika makan berat belum cukup bisa ditambah dengan cemilan dari buah-buahan atau sayuran.

6. Jenis makanan yang tepat saat hari pertandingan/kompetisi

  • Memilih makanan saat hari pertandingan/kompetisi sangatlah penting. Hal itu bisa membantu strategi yang diinginkan atlet.

7. Hidrasi

  • Saat berlatih atau bertanding, hidrasi tubuh perlu diperhatikan dengan seksama.
  • Minum dalam dunia olahraga sangatlah penting. Hal itu membantu mengganti air yang keluar dari tubuh lewat keringat ataupun uap tubuh.
  • Jangan tunggu sampai haus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Olivier Giroud Akan Tinggalkan Milan, Ucapkan Terima Kasih ke Maldini

Olivier Giroud Akan Tinggalkan Milan, Ucapkan Terima Kasih ke Maldini

Liga Italia
Olimpiade Paris 2024: Media China Sebut Jonatan Sebagai Ancaman

Olimpiade Paris 2024: Media China Sebut Jonatan Sebagai Ancaman

Badminton
Bali United Vs Persib, Nick Kuipers Menilai Maung Bandung Punya Keuntungan

Bali United Vs Persib, Nick Kuipers Menilai Maung Bandung Punya Keuntungan

Liga Indonesia
Sambut Piala Soeratin, PS Ebod Jaya Kebumen Seleksi Ratusan Pemain Lokal

Sambut Piala Soeratin, PS Ebod Jaya Kebumen Seleksi Ratusan Pemain Lokal

Liga Indonesia
Jadwal Liga Inggris: Lawatan Liverpool dan Partai Sulit Man City

Jadwal Liga Inggris: Lawatan Liverpool dan Partai Sulit Man City

Liga Inggris
Bintang Como Patrick Cutrone Cerita Peran Mendiang Ayah dan Kebanggaan Promosi Sebagai Putra Daerah

Bintang Como Patrick Cutrone Cerita Peran Mendiang Ayah dan Kebanggaan Promosi Sebagai Putra Daerah

Liga Italia
Thailand Open 2024: Gregoria dkk Antisipasi Faktor Angin Saat Bertanding

Thailand Open 2024: Gregoria dkk Antisipasi Faktor Angin Saat Bertanding

Badminton
Harapan Pemain Persib soal VAR di Championship Series Liga 1 2023-2024

Harapan Pemain Persib soal VAR di Championship Series Liga 1 2023-2024

Liga Indonesia
Thailand Open 2024, Ester dan Komang Bawa Spirit Piala Uber

Thailand Open 2024, Ester dan Komang Bawa Spirit Piala Uber

Badminton
Bali United Vs Persib: Hodak Ogah Lihat Masa Lalu, Ujian Angin Kencang

Bali United Vs Persib: Hodak Ogah Lihat Masa Lalu, Ujian Angin Kencang

Liga Indonesia
Patrick Cutrone Bawa Como Promosi, Kelahiran Kembali Titisan Inzaghi

Patrick Cutrone Bawa Como Promosi, Kelahiran Kembali Titisan Inzaghi

Liga Italia
Indra Sjafri Buka Kans Pemain Keturunan Perkuat Timnas U20 Indonesia

Indra Sjafri Buka Kans Pemain Keturunan Perkuat Timnas U20 Indonesia

Timnas Indonesia
Madura United Vs Borneo FC: Sape Kerrab Ogah Terbuai Memori Indah

Madura United Vs Borneo FC: Sape Kerrab Ogah Terbuai Memori Indah

Liga Indonesia
Skenario Man City dan Arsenal Juara Liga Inggris, Selisih Gol Bisa Menentukan

Skenario Man City dan Arsenal Juara Liga Inggris, Selisih Gol Bisa Menentukan

Liga Inggris
Bali United Vs Persib: Optimisme Hodak di Tengah Bayangan Rekor Buruk

Bali United Vs Persib: Optimisme Hodak di Tengah Bayangan Rekor Buruk

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com