KOMPAS.com - Wabah virus corona atau Covid-19 telah menelan banyak korban jiwa di berbagai negara di dunia.
Di Italia, korban meninggal dunia akibat virus tersebut lebih dari 18.000 nyawa manusia.
Hal tersebut membuat pemerintah Italia bakal terus memberlakukan lockdown dan melarang warganya beraktivitas di luar rumah.
Alhasil, semua kegiatan klub-klub Liga Italia juga terdampak. Serie A, kasta tertinggi Italia, ditangguhkan. Bahkan, untuk sekadar latihan pun dilarang.
Baca juga: Surat Terkontaminasi Covid-19 untuk Sang Dewi Atalanta
Larangan tersebut tentu bukan tanpa alasan. Aturan itu dibuat agar dapat menghambat laju penyebaran virus corona di Italia.
Kapten Atalanta, Alejandro "Papu" Gomez, mendeskripsikan apa yang terjadi di Italia, tepatnya Kota Bergamo, markas Atalanta.
Seperti diketahui, Kota Bergamo menjadi daerah paling parah di Benua Eropa terkait virus corona ini.
Dia menceritakan setiap hari rombongan truk militer membawa jenazah korban virus corona hilir-mudik di jalan raya.
Baca juga: Muncul Petisi Agar Gelar Scudetto Serie A Diberikan kepada Atalanta
Papu Gomez juga memprediksinya performanya bakal menurun lantaran tak bisa bebas bergerak untuk latihan dengan si kulit bulat.
"Akan sangat sulit untuk kembali ke lapangan setelah dua bulan bahkan tanpa pertandingan," kata Papu Gomez dikutip Football Italia.
"Jika kami mulai bermain lagi pada Juni dan Juli, itu akan sulit juga, karena kami tidak terbiasa dengan panas seperti itu."
"Itu sekitar 30 derajat celcius di Italia pada waktu tersebut," ungkap dia.
Kondisi itu membuatnya sedikit frustrasi mengingat Atalanta sedang menaiki tangga emasnya.
Baca juga: Kegelapan Liga Champions, Liverpool hingga Atalanta Diduga Pembunuh
Dia juga takut para pemain lain menjadikan bir maupun minuman alkohol sebagai pelarian dari seorang atlet.
"Seorang atlet harus menjaga dirinya sendiri dan berhati-hati dengan apa yang dia makan."
"Tetapi dikurung di rumah, godaannya adalah pergi ke lemari es setiap 10 menit," ungkap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.