KOMPAS.com - Federasi Tenis Internasional (International Tennis Federation/ITF) menyampaikan saran untuk para petenis yang tengah mengalami masalah finansial.
Kesulitan finansial terjadi akibat penangguhan turnamen yang banyak dialami petenis level bawah.
Tak seperti petenis tingkat atas, para petenis tingkat bawah menggantungkan dirinya dari keikutsertaan di turnamen.
Guna mengatasi masalah tersebut, ITF meminta kepada para petenis untuk meminta dukungan dari negaranya masing-masing.
"ITF, ATP, WTA, dan Grand Slam telah melakukan diskusi berkelanjutan selama masa skors pertandingan dan menyadari dampak yang ditimbulkan tidak hanya pada pemain, tetapi juga pemangku kepentingan lainnya seperti negara, turnamen, pejabat, pelatih, dan penonton," kata Presiden ITF, David Haggerty, yang dilansir dari Reuters.
"Kami melanjutkan diskusi demi menemukan cara yang layak untuk membantu kelompok-kelompok ini sekarang saat nanti kita semua bisa kembali ke tenis."
"Kami juga akan mendorong para petenis untuk bisa mengakses dukungan pemerintah sebagai pekerja lepas atau karyawan di negara mereka sendiri jika memungkinkan," tutur Haggerty.
ITF yang berbasis di London, Inggris, telah menunda setidaknya 900 turnamen di seluruh sirkuit akibat pandemi virus corona.
Selain itu, ITF juga membuat separuh dari karyawannya cuti selama krisis berlangsung.
Baca juga: Bos ITF Rela Potong Gaji Selama Tak Ada Turnamen Tenis
Beberapa langkah juga telah dilakukan seperti tidak memungut biaya pendaftaran dan menangguhkan biaya langganan platform akademi dari setiap negara anggota hingga kompetisi bisa dimulai kembali.
"Tidak ada yang bisa memprediksi berapa lama olahraga akan terkena dampak Covid-19, tetapi kami bekerja keras untuk mempertahankan infrastruktur tenis sebagai olahraga global dan melestarikan peluang penghasilan ketika aman untuk dimulai kembali," kata pria berusia 62 tahun tersebut.
Saat ini, ATP dan WTA telah memutuskan menunda kejuaraan, baik kompetisi pria maupun wanita, hingga pertengahan Juli setelah adanya pengumuman resmi dari setiap negara yang memberlakukan status karantina wilayah.
Banyak petenis profesional tingkat bawah yang mulai mencari bantuan akibat gangguan terhadap kondisi finansial mereka.
Hal itu membuat petenis asal Georgia, Sofia Shapatava, yang merupakan peringkat ke-375 dunia, membuat petisi kepada badan pengelola tenis untuk membantu para koleganya. (Muhamad Husein)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.