Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Faktor yang Memengaruhi Gaya Kepemimpinan

Kompas.com - 14/12/2023, 01:00 WIB
Arfianti Wijaya,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Gaya kepemimpinan adalah pendekatan khas yang digunakan oleh seorang pemimpin dalam memengaruhi dan membimbing orang lain.

Gaya kepemimpinan mencerminkan preferensi, pendekatan, dan perilaku khas seorang pemimpin dalam memimpin orang lain.

Baca juga: 4 Gaya Kepemimpinan Menurut Hersey dan Blanchard

Dalam dunia kepemimpinan yang kompleks, pemahaman mengenai faktor-faktor yang memengaruhi gaya kepemimpinan menjadi hal yang penting dalam membentuk pemimpin yang efektif dan sukses.

Berikut lima faktor yang memengaruhi gaya kepemimpinan:

Karakteristik kepribadian

Karakteristik kepribadian seseorang, seperti kepercayaan diri, empati, ketegasan, ambisi, dan lain-lain, dapat memengaruhi gaya kepemimpinan.

Contohnya, individu yang ekstrover cenderung lebih terbuka dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan anggota tim. Sementara itu, seseorang yang introver mungkin memilih pendekatan yang lebih reflektif dan mendengarkan.

Nilai-nilai dan keyakinan

Nilai-nilai dan keyakinan yang dimiliki oleh seorang pemimpin juga mampu berpengaruh terhadap gaya kepemimpinannya.

Seorang pemimpin yang menganut nilai-nilai seperti kejujuran, integritas, keadilan, dan kesetaraan, cenderung menerapkan gaya kepemimpinan yang berfokus pada partisipasi dan keadilan.

Baca juga: Gaya Kepemimpinan Demokratis: Pengertian dan Ciri-ciri

Pengalaman dan pendidikan

Pengalaman kerja dan pendidikan juga membawa peran penting dalam membentuk gaya kepemimpinan.

Pengalaman yang luas dalam berbagai situasi kepemimpinan serta pelatihan kepemimpinan yang relevan bisa membantu seseorang mengembangkan gaya kepemimpinan yang efektif.

Budaya organisasi

Budaya organisasi yang ada dalam organisasi tersebut mampu memengaruhi gaya kepemimpinan.

Budaya kepemimpinan yang mempunyai fokus pada hierarki dan kontrol mampu mendorong pemimpin untuk mengadopsi gaya kepemimpinan otoriter.

Sementara itu, budaya yang mendorong kolaborasi dan partisipasi bisa mendorong pemimpin untuk mengadopsi gaya kepemimpinan demokratis atau transformasional.

Tuntutan situasional

Tuntutan situasional dalam organisasi dapat memengaruhi gaya kepemimpinan yang dipilih oleh seorang pemimpin.

Sebagai contoh, situasi yang membutuhkan inovasi dan kolaborasi mampu mendorong pemimpin untuk mengadopsi gaya kepemimpinan yang lebih partisipatif.

Baca juga: Gaya Kepemimpinan Otoriter: Definisi, Ciri-ciri, Kelebihan, dan Kekurangan

Kelima faktor yang telah disebutkan di atas tidak berjalan sendiri, namun saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk gaya kepemimpinan seseorang.

Penting bagi seorang pemimpin untuk menyadari faktor-faktor ini dan mengembangkan fleksibilitas dalam gaya kepemimpinannya supaya sesuai dengan kebutuhan dan konteks organisasi beragam.

 

Referensi:

  • Fauzan, R., Supriyanto, E., Normansyah, Solehudin, Rukmana, A. R., Simarmata, N., Novieyana, S., Tanesab, J., Abdurohim, & Sudirjo, F. (2023). Komunikasi Organisasi: Pengantar dan Model Manajemen Reputasi dalam Membangun Citra Perusahaan. Get Press Indonesia.
  • Iswahyudi, M. S., Umalihayati, Kasanusi, Sarie, F., Subhan, M., Zulkifli, Hasmirati, Gejir, I. N., Suiraoka, I. P., & Djibu, R. (2023). Gaya Kepemimpinan. Yayasan Cendikia Mulia Mandiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com