Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian Musik Internal dan Contohnya

Kompas.com - 11/12/2023, 07:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Penulis

KOMPAS.com - Musik internal adalah salah satu jenis musik yang biasanya kita dengarkan sewaktu melihat seni tari.

Walau begitu, jenis musik ini sebenarnya bisa dihasilkan tiap orang. Karena sumber bunyi ini memang datangnya dari manusia.

Apa itu musik internal?

Pengertian musik internal

Dikutip dari buku Randai Teater Tradisional Rakyat Minangkabau Sumatera Barat (2020) oleh Zulkifli dkk, berikut pengertian musik internal menurut Sal Murgiyanto:

"Musik internal adalah musik yang lahir dari penari, sembari mereka melakukan gerakan tarian, seperti tepuk tangan, hentakan kaki, jentikan jari, teriakan, hingga nyanyian."

Baca juga: Pengertian Musik Tradisional dan Cara Melestarikannya

Perlu diketahui bahwa dalam seni tari, musik internal berbeda dengan musik eksternal, yakni musik yang didengungkan oleh kelompok lain selain penari.

Menurut Abdul Majid dalam buku Eksistensi, Bentuk Penyajian, dan Fungsi Kesenian Tradisional Orek-orek (2020), pengertian musik internal adalah:

"Musik internal adalah musik yang asalnya dari manusia itu sendiri, misal bersiul, bertepuk tangan, dan berteriak."

Kesimpulannya, pengertian musik internal adalah musik atau suara yang berasal dari manusia itu sendiri.

Contoh musik internal

Tujuan utama penggunaan musik internal dalam tarian ialah menciptakan kesan dan suasana tersendiri tergantung tema yang dibawakan.

Penonton akan lebih mudah memahami dan merespons tarian yang dibawakan penari, jika diiringi dengan musik internal.

Baca juga: 4 Fungsi Musik Tradisional

Seperti yang telah disebutkan di atas, contoh musik internal adalah hentakan kaki ke tanah, siulan, tepuk tangan, tepuk dada, hingga petik jari.

Walau tarian juga sering diiringi dengan musik tradisional atau semacamnya, keberadaan musik internal juga tetap perlu diperhatikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com