Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Persepsi Interpersonal dan Persepsi Obyek

Kompas.com - 16/11/2023, 01:00 WIB
Arfianti Wijaya,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kini persepsi sosial sudah memperoleh konotasi baru sebagai proses memersepsikan obyek-obyek dan peristiwa-peristiwa sosial.

Supaya tidak mengaburkan istilah serta menggarisbawahi manusia sebagai obyek persepsi, di sini kita menggunakan istilah persepsi interpersonal. Persepsi pada obyek selain manusia dapat kita sebut sebagai persepsi obyek.

Terdapat empat perbedaan persepsi obyek dan persepsi interpersonal. Berikut penjabarannya:

Perbedaan pertama

Pada persepsi obyek, stimulus ditangkap oleh alat indra kita melalui benda-benda fisik seperti temperatur, gelombang suara, gelombang cahaya, dan lain-lain.

Sementara itu, pada persepsi interpersonal, stimulus mungkin sampai kepada kita melalui lambang-lambang verbal atau grafis yang disampaikan oleh pihak ketiga.

Misalnya, sebelum bertemu dengan Wulan, kita pernah melihatnya di televisi atau mendengar tentang dia di koran.

Keberadaan pihak ketiga yang menjadi mediasi stimulasi mengurangi kecermatan persepsi kita.

Baca juga: 9 Pengertian Persepsi Menurut Ahli

Perbedaan kedua

Apabila kita menanggapi obyek, kita hanya menanggapi sifat-sifat batiniah obyek tersebut.

Saat kita memandang papan tulis, kita tidak mempersoalkan mengenai bagaimana perasaannya ketika kita amati.

Di sisi lain, pada persepsi interpersonal, kita mencoba memahami apa yang tak tampak di alat indra kita.

Kita tidak hanya melihat perilakunya, tetapi juga melihat alasan mengapa ia berperilaku seperti itu. Tidak hanya tindakan yang kita coba untuk pahami, namun juga motif dari dilakukannya tindakan tersebut.

Dengan demikian, stimulus kita menjadi sangat kompleks.

Kita tidak dapat menangkap seluruh sifat orang lain dan berbagai dimensi perilakunya. Kita cenderung hanya memilih stimulus tertentu.

Hal ini membuat persepsi interpersonal lebih sulit dibanding persepsi obyek.

Perbedaan ketiga

Saat kita memersepsikan obyek, obyek tersebut tidak bereaksi kepada kita. Kita pun tidak memberikan reaksi emosional kepada obyek itu.

Perasaan kita dingin saja saat kita memandang papan tulis. Namun, sedingin itu juga kah perasaan kita ketika memandang Ambar? Apakah Ambar akan diam saja ketika kita memandangnya tanpa berkedip?

Dalam persepsi interpersonal, faktor-faktor personal kita, karakteristik orang yang ditanggapi, dan hubungan kita dengan orang tersebut menyebabkan persepsi interpersonal sangat mempunyai kecenderungan untuk keliru.

Baca juga: Persepsi: Pengertian, Jenis, dan Ciri-cirinya

Perbedaan keempat

Perbedaan keempat adalah obyek relatif tetap, sedangkan manusia berubah-ubah. Persepsi interpersonal yang berobyekkan manusia menjadi mudah salah.

Papan tulis yang kita lihat minggu lalu masih sama dengan papan tulis yang kita lihat hari ini.

Mungkin tulisan pada papan tulis tersebut sudah berubah atau mungkin sobekan kayu di sudut sudah hilang, tetapi secara keseluruhan papan tulis itu tidak berubah.

Sementara itu, manusia selalu berubah. Kita yang hari ini bukan kita yang kemarin, bukan juga kita esok hari. Terdapat kemungkinan orang yang dipersepsi kemarin sedang senang, namun hari ini sedang sedih.

Misalnya, kemarin Anda senang karena baru menerima beasiswa. Hari ini Anda bersedih karena kehilangan sandal Anda. Besok Anda senang lagi karena mendapat nilai bagus di ujian.

Anda di kelas, bukan Anda di rumah, bukan juga Anda di masjid.

Perubahan tersebut dapat membingungkan kita dan dapat juga memberikan informasi yang salah tentang orang lain. Persepsi interpersonal menjadi mudah salah.

Baca juga: Persepsi: Tahapan, Proses, dan Syarat Terjadinya

Selain itu, perbedaan persepsi interpersonal dan persepsi obyek secara singkat dapat ditunjukkan oleh tabel berikut:

Persepsi interpersonal Persepsi obyek
Stimulus mungkin akan sampai kepada kita melalui lambang-lambang verbal atau grafis yang disampaikan oleh media tertentu. Stimulus ditangkap oleh alat indra melalui benda-benda fisik, seperti gelombang suara, cahaya, dan temperatur.
Kita mencoba untuk memahami apa yang tak tampak melalui indrawi kita serta mencoba memahami tidak hanya perbuatan, tetapi juga motif dari suatu tindakan. Kita hanya menanggapi sifat luar dari obyek yang kita lihat.
Kita melibatkan faktor-faktor emosional dalam memandang obyek interpersonal. Saat kita memersepsikan obyek, obyek tidak akan bereaksi kepada kita. Kita pun tidak memberikan respons emosional terhadap obyek tersebut.
Reaksi terhadap persepsi interpersonal berubah-ubah. Reaksi terhadap persepsi obyek relatif menetap.

 

Referensi:

  • Rakhmat, J. (2022). Psikologi Komunikasi Edisi Revisi. Simbiosa Rekatama Media.
  • Suparna, P. & Pramana, I. B. G. A. Y. (2023). Buku Ajar Psikologi Komunikasi. Nilacakra.
  • Pieter, H. Z. (2017). Dasar-dasar Komunikasi bagi Perawat. Prenada Media.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com