KOMPAS.com – Ketika udara terasa panas dan kita minum air, air akan terasa lebih dingin daripada udara. Padahal, keduanya berada pada suhu ruang. Tahukah kamu, mengapa air lebih dingin daripada udara? Berikut adalah penjelasannya!
Dilansir dari University of Kentucky, udara dan gas adalah konduktor panas yang buruk.
Hal tersebut dikarenakan molekul-molekul udara dan gas tidak bersentuhan secara terus-menerus seperti pada benda cair dan benda padat.
Udara menghantarkan udara dengan buruk. Artinya, ketika tubuh kita menghasilkan panas, hanya sedikit yang dibawa oleh udara.
Baca juga: Unsur-unsur Pembentuk Udara
Dilansir dari The Naked Scientist, hal tersebut membuat dapat tetap berada pada suhu tubuh 30°C meskipun udara berada pada suhu 20°C.
Berbeda dengan udara, air adalah konduktor panas yang baik.
Dilansir dari Smore Science Magazine, air dengan cepat memindahkan panas dari tubuh sehingga membuat kita dengan cepat merasa dingin.
Ketika kita berada dalam air, air juga bergerak memindahkan panas tubuh secara terus-menerus melalui proses konveksi.
Baca juga: Perbedaan Perpindahan Panas Secara Konduksi, Konveksi, dan Radiasi
Air yang lebih hangat dan membawa panas tubuh akan menjauh. Sedangkan, air yang lebih dingin akan mendekati tubuh untuk membawa panas.
Panas tubuh dibuang secara terus-menerus oleh air, inilah mengapa air terasa lebih dingin daripada udara.
Namun, dalam kondisi udara yang dingin. Kehilangan panas tubuh secara terus-menerus dalam air dapat berpengaruh buruk dan menyebabkan hipotermia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.