Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Benda Gas Dapat Mengembun?

Kompas.com - 01/11/2023, 20:00 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.com – Embun terlihat di mana-mana, di dedaunan pada pagi hari, di kacamata yang terkena hembusan napas, bahkan di gelas minuman yang dingin. Embun berasal dari gas yang mengembun. Namun, tahukah kamu mengapa benda gas dapat mengembun?

Mengembun adalah peristiwa berubahnya benda gas menjadi benda cair. Benda gas dapat mengembun karena didinginkan, berikut adalah penjelasannya!

Benda gas didinginkan

Benda gas dapat mengembun jika didinginkan.

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, ketika didinginkan benda gas kehilangan sejumlah energi panas yang membuat partikel-partikelnya bergerak lebih lambat.

Baca juga: Mengembun: Pengertian, Jenis, Proses Terjadi, dan Dampaknya

Hal tersebut terjadi karena menghilangkan energi panas sama dengan menurunkan energi kinetik yang menggerakkan partikel.

Partikel-partikel yang bergerak lebih mudah membuat gaya tarik-menarik di antaranya meningkat. Sehingga, partikel saling tertarik pada satu sama lain dengan lebih dekat.

Akibatnya, mereka akan membentuk cairan atau tetesan yang kita kenal sebagai embun.

Suhu udara mencapai titik embun

Alasan kedua mengapa gas dapat mengembun adalah karena suhu udara mencapai titik embun.

Baca juga: Contoh Peristiwa Mengembun dalam Kehidupan Sehari-hari

Dilansir dari National Geographic, titik embun adalah suhu di mana kondensasi atau pengembunan terjadi.

Udara yang mendingin, perlahan akan mencapai titik embunnya di mana kelembapan udaranya juga mencapai 100 persen.

Dilansir dari National Weather Service, pada titik ini udara tidak dapat menampung lebih banyak air dalam bentuk gas.

Artinya, jika udara terus mendingin maka uap air dalam udara harus keluar dalam bentuk cairan.

Pada saat itulah, uap air dalam udara terkondensasi dan berubah menjadi tetesan embun.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com