KOMPAS.com - Mengukir dan memahat merupakan teknik yang digunakan dalam pembuatan karya seni rupa tiga dimensi.
Namun, kerap kali kedua teknik tersebut dianggap sama, padahal ternyata dua teknik tersebut tentu saja berbeda.
Nah, untuk memahaminya, berikut perbedaan antara teknik mengukir dengan teknik memahat.
Baca juga: Seni Rupa Tiga Dimensi: Pengertian, Bahan, dan Tekniknya
Mengukir adalah kegiatan mengolah permukaan suatu obyek trimatra dengan menciptakan perbedaan ketinggian dari permukaan tersebut sehingga didapatkan imaji atau simbol yang diharapkan.
Teknik ukir berkaitan dengan pembuatan lukisan, gambar atau patung dengan menggunakan alat ukiran.
Seni mengukir ini biasanya digunakan untuk menciptakan patung dari kayu, kulit, ukiran pada bingkai, dan lain sebagainya.
Terdapat beberapa teknik yang digunakan dalam mengukir, antara lain teknik ukir relief, teknik ukir intaglio, dan teknik ukir khayal.
Baca juga: Seni Ukir: Pengertian, Jenis Motif, dan Fungsinya
Teknik memahat adalah teknik karya seni dengan membuang atau menyisihkan bahan-bahan yang tidak perlu digunakan.
Memahat juga dapat ditafsirkan sebagai teknik yang membentuk benda dengan cara membuat cekungan atau tonjolan yang menghasilkan rajutan pahatan tertentu.
Teknik ini biasanya digunakan dalam pembuatan seni rupa pada benda yang memiliki permukaan keras, misalnya dalam pembuatan patung, relief, atau obyek lain dengan menggunakan pahat atau alat pahat.
Teknik pahat umumnya digunakan untuk menciptakan patung dari batu, marmer, dan logam. Teknik ini juga bisa digunakan untuk menciptakan patung yang lebih halus dan kompleks.
Biasanya teknik pahat digunakan pada beberapa karya seni seperti patung dan miniatur tertentu, dengan menggunakan martil, pahat, kikir, dan sebagainya.
Baca juga: Teknik Pahat: Pengertian dan Bentuk Alatnya
Teknik mengukir sebenarnya hampir sama dengan memahat. Lantas, apakah yang membedakan kedua jenis teknik tersebut?
Berikut beberapa perbedaan teknik mengukir dan teknik memahat:
Indikator | Teknik mengukir | Teknik memahat |
Alat yang digunakan |
Pahat atau gouge, pisau, dan sebagainya. |
Martil, pahat, kikir, chisel. |
Bahan | Bahan yang digunakan bertekstur keras, namun tidak lebih keras dibanding bahan memahat, misalnya kayu, kulit, bingkai, dan lain-lain. | Bahan untuk memahat relatif lebih keras dibanding bahan untuk mengukir, misalnya kayu, batu logam, marmer, dan lain-lain. |
Prinsip | Menambahkan bagian-bagian yang diperlukan. | Menghilangkan bagian-bagian yang tidak dibutuhkan. |
Bentuk yang dihasilkan | Menghasilkan pola yang kompleks. | Bentuk yang dihasilkan lebih sederhana. |
Karya yang dihasilkan | Kaligrafi, peralatan meubel, dan lain-lain. | Patung, relief, dan obyek lainnya. |
Tekstur karya | Karya yang dihasilkan lebih halus. | Karya yang dihasilkan relatif kasar. |
Referensi: