Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis-jenis Immunoglobulin

Kompas.com - 26/05/2023, 16:00 WIB
Desi Selvia Ningrum,
Silmi Nurul Utami

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Immunoglobulin atau antibodi adalah protein yang dibentuk sebagai respons terhadap suatu antigen dan secara spesifik mengadakan reaksi dengan antigen tersebut.

Immunoglobulin atau antibodi memiliki fungsi untuk menonaktifkan dan menandai antigen untuk penghancuran lebih lanjut.

Biasanya, jika antibodi bertemu antigen akan terbentuk kompleks antigen-antibodi, antibodi biasa disebut juga dengan immunoglobulin.

Immunoglobulin memiliki beberapa jenis. Apa saja jenis-jenis immunoglobulin? Berikut adalah penjelasannya!

Baca juga: Bedanya Antigen dan Antibodi

Immunoglobulin terbagi menjadi 5 jenis bagian dengan fungsi masing-masing. Jenis imunoglobulin (ig utama) tersebut, yaitu:

  • Immunoglobulin G (ig G)
  • Immunoglobulin A (ig A)
  • Immunoglobulin M (ig M)
  • Immunoglobulin D (ig D)
  • Immunoglobulin E (ig E)

Immunoglobulin G (ig G)

Antibodi ig G adalah jenis antibodi yang paling umum ditemukan dalam darah dan cairan tubuh lainnya.

Saat antigen masuk ke dalam tubuh, sel darah putih mengingat antigen tersebut dan membuat antibodi ig E untuk melawannya.

Baca juga: Jenis-jenis Sel Darah Putih dan Fungsinya

Jadi ketika antigen masuk kembali ke dalam tubuh atau menyerang tubuh, sistem imun dengan mudah mengenalinya dan melawannya karena antibodi sudah dibuat. 

Immunoglobulin A (ig A)

Antibodi ig A adalah jenis antibodi yang paling umum ditemukan di dalam tubuh dan terlibat dalam proses reaksi alergi.

Di dalam tubuh, antibodi ig A terdapat pada selaput lendir (mukosa) tubuh, terutama pada lapisan saluran pernapasan dan pencernaan. Ig A juga ditemukan di banyak cairan tubuh seperti air liur, lendir, air mata, cairan vagina dan ASI. 

Pemeriksaan antibodi ig A juga biasanya dilakukan oleh dokter untuk mendiagnosis gangguan pada sistem imunitas, misalnya penyakit celiac.

Baca juga: Apa Itu Sistem Imun?

Immunoglobulin M (ig M)

Tubuh memproduksi antibodi ig M saat pertama kali terkena infeksi bakteri atau virus, sebagai bentuk perlindungan pertama tubuh terhadap infeksi. 

Kadar ig M akan meningkat dalam waktu singkat saat terjadi infeksi, kemudian perlahan menurun dan digantikan oleh antibodi ig G. Oleh karena itu, hasil tes ig M yang tinggi sering dianggap sebagai tanda infeksi aktif. 

Immunoglobulin D (ig D)

Immunoglobulin D (ig D) penting dalam fase awal respons imun. Tidak seperti antibodi lain, ig D tidak bersirkulasi secara aktif melainkan berikatan dengan sel B untuk menimbulkan respons imun.

Sebagai antibodi pensinyalan, ig D membantu mendorong pelepasan ig M garis depan untuk melawan penyakit dan infeksi.

Baca juga: Sel T: Pengertian, Jenis, dan Peranannya dalam Respons Imun

Immunoglobulin E (ig E)

Immunoglobulin E (ig E) adalah antibodi yang bertanggung jawab atas respons alergi yang banyak ditemukan di paru-paru, kulit, dan membran mukosa.

IgE diproduksi oleh sel B yang disekresikan oleh kelenjar getah bening atau jaringan limfoid lain yang terletak di dekat tempat alergen (zat tidak berbahaya yang memicu respons alergi).

 

Referensi:

  • Syarifuddin. Imunologi Dasar. 2019. Bandung: Cendikia Publisher.
  • Antari, Arlita L. Imunologi Dasar. 2017. Yogyakarta: Deepublish.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com